Prof Abdul Mu'ti: Beban Guru Tak Harus Tatap Muka 24 Jam

Photo Author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 10:10 WIB
Lulusan PPG saat mendengarkan amanat Menteri Abdul Mu'ti (Qomarul Hadi)
Lulusan PPG saat mendengarkan amanat Menteri Abdul Mu'ti (Qomarul Hadi)

KRjogja.com - SOLO - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berupaya agar para guru lebih fokus melaksanakan tugasnya. Mereka tidak saja sebagai agent of learning tapi juga menjadi pembantu dan pendamping bagi muridnya agar menjadi pribadi yang mulia.

Dalam upaya memperbaiki pembelajaran, guru tidak perlu melaporkan kinerjanya secara online, tapi cukup membuat laporan setahun sekali kepada kepala sekolah. Beban mengajar tidak harus tatap muka 24 jam. Dalam seminggu.bisa mengajar 16 jam, kemudian 8 jam lainnya dapat ditempuh mengikuti pelatihan, kegiatan di masyarakat.

Baca Juga: HDCI DIY Gencarkan Program Sosial, Bantu Penuh Pembangunan Tahfidz Center Indonesia dan Masjid Mutiara Hikmah

"Sekarang sudah kami susun dan segera ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Ini semua bagian dari ikhtiar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar para guru lebih fokus melaksanakan tugasnya," jelas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu'ti MEd saat memberikan sambutan via zoom pada Yudisium Pengukuhan & Sumpah Profesi Guru 2025 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (22/2).

Menurutnya, semua guru pada waktunya harus menjadi guru asuh, guru wali yang mendampingi murid dalam suka dan duka. Jadi guru berperan sebagai konselor yang menumbuhkan rasa cinta kepada ilmu. Tugas ini kita hitung sebagai tugas profesi guru dan dikonversi dengan jam mengajar/tatap muka.

"Kebijakan ini diharapkan bisa memperbaiki pembelajaran dan mendampingi murid menjadi pribadi yang mulia. Kita berusaha semaksimal agar berbagai macam kekerasan yang terjadi di sekolah selama ini dapat kita nihilkan," harap Prof Abdul Mu'ti.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketum KONI DIY, PA X Siapkan 3 Esensi Utama Pembinaan

Peningkatan kompetensi guru juga akan dilakukan dengan menghidupkan pelatihan
MGMP dan KKG sebagai forum belajar. Pelatihan dilaksanakan kerjasama dengan UPT Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di masing provinsi dan lembaga mitra lainnya.

Menteri Abdul Mu'ti tahun ini juga akan menerapkan program Depth Learning atau pembelajaran mendalam yang mampu menumbuhkan berfikir tingkat tinggi. "Naskah akademik depth learning sudah selesai
Dalam waktu dekat peratutan menteri terkait depth learning akan ditandatangani. Sebagian sekolah di Indonesia akan manjadi pilot atau menjadi pionir."

Sebanyak 10.746 lulusan yang mengikuti Yudisium Pengukuhan & Sumpah Profesi Guru 2025 tercatat 2.291 datang langsung dan 8.455 lainnya secara daring. Mereka secara resmi dilepas rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif MSi. (Qom)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X