KRjogja.com - KARANGANYAR - Konsep usaha sinergis diusung para pelaku UMKM yang diwadahi Koperasi Masyarakat Pariwisata. Teknologi digital bakal disematkan dalam manajemen koperasi hingga pemasarannya.
Para pelaku usaha mandiri ini memiliki 1.500 item produk mulai kriya, busana, hingga kuliner yang dijual di Makutoromo Tourism Centre. Namun selama ini, sekitar 120 pemilik usaha itu masih bekerja di manajemen masing-masing. Mulai produksi, pengemasan hingga pemasaran.
"Kita mengkolaborasikan potensi 170 UMKM yang memiliki 1.500 item lebih produk. Usaha bersama diyakini lebih mudah di berbagai hal," kata Pengawas Koperasi Masyarakat Pariwisata, Parmin Sastro Wijono usai launcing koperasi sekaligus halal bi halal mitra kerja pusat oleh-oleh Makutarama, Selasa (30/4/2025).
Baca Juga: 45 Persen Lansia, Jemaah Haji DIY Diberangkatkan Bertahap Mulai 19 Mei, Cek Jadwalnya
Koperasi ini didukung sistem digital yang memudahkan anggota mengakses informasi keanggotaan hingga performa penjualan produk offline maupun online.
"Semua anggota koperasi ini produsen. Semangatnya untuk kebersamaan melalui koperasi," kata CEO The Lawu Group ini.
Pusat oleh-oleh Makutarama telah dikelola The Lawu Group selama 3 tahun terakhir. Berbagai upaya meningkatkan kunjungan pariwisata ke Bumi Intanpari, khususnya lereng Lawu, ikut mendongkrak performa penjualan pusat oleh-oleh ini. Apalagi lokasinya strategis dan fasilitas lengkap seperti lahan parkir kapasitas hingga 20 bus pariwisata.
Ketua Koperasi Masyarakat Pariwisata Sudrajat mengatakan, produsen oleh-oleh merupakan salah satu penopang industri pariwisata di Karanganyar.
Baca Juga: Bertahun-tahun Menabung Seribu Rupiah, Petugas Kebersihan dari Ambarawa Ini Akhirnya Berangkat Haji
"Kolaborasi dan sinergi diharapkan bisa membuat pariwisata Karanganyar lebih semarak. Koperasi ini bisa bergerak untuk menjadi daya ungkit bagi wisatawan agar datang ke Karanganyar, lewat sajian oleh-oleh yang khas," ungkapnya.
Sekretaris Koperasi Masyarakat Pariwisata Teguh Haryono mengatakan anggota dapat menekan biaya produksi di koperasinya. Satu diantaranya cetak kemasan.
"Biasanya mencetak kemasan di Solo. Nanti kita punya percetakan sendiri untuk kemasan. Kualitas bagus dan lebih murah," katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKT ESDM Karanganyar Aris Martopo mengapresiasi pendirian koperasi masyarakat pariwisata Karanganyar. Ia menawarkan konsep kolaboratif, dimana produk premium menyatu dengan brand anyar.
"Misalnya beberapa produsen oleh-oleh makanan punya produk premium. Di satu kotak bisa berisi item-item itu. Pembeli akan lebih menyukainya. Beda cerita kalau dijual masing-masing. Pembeli bakal berpikir ulang untuk membeli semuanya," katanya.