KRJOGJA.com - Sragen - Bantuan sumur bor dari istri Wapres Gibran, Selvi Ananda dan istri Kabinet Merah Putih (KMP) di 16 titik Kabupaten Sragen beberapa waktu lalu dinilai belum menyelesaikan masalah kekeringan. Masih banyak desa terutama di wilayah Sragen Utara yang sejauh ini belum pernah tersentuh bantuan sumur.
Anggota DPRD Sragen dari Partai Demokrat, Herdiyana kepada wartawan Kamis (19/6/2025) menilai bantuan sumur bor dari rombongan istri KMP beberapa waktu lalu baru sedikit menyentuh daerah kekeringan. Padahal masih ada puluhan titik lainnya di Sragen yang tingkat kekeringan jauh lebih parah tapi belum tersentuh bantuan.
Herdiyana mencontohkan, beberapa desa di Kecamatan Miri, Sumberlawang dan Tanon selama ini menjadi langganan kekeringan. "Desa seperti Gilirejo Lama, Gilirejo Baru, Bagor, Ngargotirto, Pagak dan masih banyak desa lainnya selalu kesulitan air setiap tahunnya. Tapi bantuan sumur bor yang diharapkan warga belum terealisasi," ujarnya.
Baca Juga: World Pastikan Tak Simpan Data Biometrik Masyarakat Indonesia
Wakil rakyat dari Sragen Utara ini berharap bantuan sumur bor yang dibawa rombongan para istri kementrian juga bisa menyentuh desa-desa tersebut. Kalau perlu bantuan seperti ini harus diperbanyak agar bisa menyentuh sebagian besar wilayah kekeringan di Sragen. "Dana dari pusat itu besar, masak cuma 16 titik. Mestinya bisa ditambah lagi, jadi bisa merata di Sragen," jelasnya.
Senada dikatakan anggota Fraksi PDIP DPRD Sragen, Supriyanto yang meminta bantuan sumur bor di wilayah kekeringan Sragen bisa ditambah. Wilayah Kecamatan seperti Tangen dan Jenar yang selama ini langganan kekeringan juga tidak tersentuh bantuan sumur dari pusat tersebut. Padahal Kecamatan Tangen dan Jenar merupakan wilayah paling parah kekeringan di Sragen.
Supriyanto berharap pemberian bantuan dari pusat harus disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan, bukan atas dasar faktor politis belaka. "Penentuan lokasi bantuan dari pusat harus atas dasar kebutuhan dan kemanusiaan, jangan memandang faktor politis," tandasnya.
Terpisah Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, dr Hargiyanto mengaku tidak tahu menahu soal anggaran pembuatan sumur bor bantuan dari istri KMP tersebut. "Itu anggarannya langsung dari CSR Pertamina diserahkan ke pihak ketiga. Kabupaten Sragen hanya menerima jadinya saja," ujarnya singkat. (Sam)