KRjogja.com - SRAGEN - Pasar Bahulak kembali digelar pada Minggu (13/7/2025) tepatnya di Minggu Legi pekan kedua Bulan Suro. Pasar ini tersebut dinamakan Pasar Bahulak karena dagangan yang diperjualbelikan adalah barang-barang dengan nuansa lawas dan jajanan tradisional lainnya. Dilaksanakan sebagai peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32, pasar yang diselenggarakan oleh Dinas PPKB PPPA Kabupaten Sragen ini menyuguhkan harmoni antara nilai-nilai budaya, kesehatan masyarakat, dan pelestarian warisan leluhur di Taman Budaya Sragen.
Masyarakat setempat, khususnya di kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen menjadikan Desa Karungan menjadi salah daya tarik utama. Dengan menekankan pewarisan budaya dari leluhur, Pasar Bahulak kembali dikenal baik di skala nasional. Saat memasuki pasar, pengunjung disambut oleh atmosfer yang kental dengan nilai budaya, di mana dekorasi pasar dirancang menyerupai suasana era kerajaan Jawa. Kehadiran gerbang utama bergaya klasik menambah kesan megah dan autentik.
Baca Juga: Sekolah Rakyat, Visi Besar Presiden untuk Putus Kemiskinan Melalui Pendidikan
Kegiatan ini bukan sekadar jual-beli, tapi menjadi ruang pelestarian warisan budaya. Tak sedikit generasi muda yang terlihat antusias mengenal kembali permainan dan hidangan tradisional yang mulai jarang ditemui di pasar modern. Dengan jadwal tetap di hari pasaran Minggu Legi dan Pahing, pasar ini konsisten menghidupkan tradisi sekaligus menuntun ekonomi daerah.
Kegiatan ini diawali dengan peluncuran Sekolah Lansia sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan warga lanjut usia, diikuti dengan prosesi potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas terselenggaranya acara. Rangkaian kegiatan turut menghadirkan senam sehat bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, serta pertunjukan seni tradisional dari Sanggar Tari TANCEP Sragen dan musik khas Jawa Sareo Gathuk.
Baca Juga: Bank BPD DIY Tegaskan Komitmen Dukung Ekonomi Kreatif Lewat JFT 2025
Turut hadir Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, S.IP., M.A., yang secara langsung membuka acara sekaligus menyatakan dukungan penuh terhadap keberlanjutan Pasar Bahulak sebagai ikon budaya. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam acara ini membuktikan bahwa tradisi tak pernah kehilangan tempat di hati warga, bahkan di tengah arus modernisasi.
Selama acara berlangsung, alunan musik gamelan dan komposisi khas Jawa turut mengiringi suasana, menciptakan nuansa budaya yang hangat dan memikat para pengunjung. Tak hanya itu, berbagai hiburan serta kuliner tradisional tersedia, menjadikan Pasar Bahulak sebagai ruang interaktif antara masyarakat dan pemerintah dalam memperkuat ketahanan keluarga sekaligus merawat warisan budaya lokal.
Baca Juga: Disdikbud Pantau Sekolah, Tahun Ajaran 2025/2026 Resmi Dimulai
Salah satu elemen yang paling menarik dari Pasar Bahulak adalah gerbang masuknya yang memi;olo nilai simbolik. Gapura bernuansa kerajaan Jawa itu tak hanya menjadi akses utama, tetapi juga ikon budaya yang menghidupkan suasana tradisional pasar. Tak jarang pengunjung berhenti untuk berfoto di depan gerbang tersebut, menjadikannya sebagai latar kenang-kenangan yang bermakna. Sebab kenangan dari Pasar Bahulak Sragen tidak akan ditemukan di pasar-pasar tradisional lainnya.(Amandita P)