KRJOGJA.com - Karanganyar - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek-proyek perbaikan jalan di wilayah Soloraya pada Senin (14/7). Dalam sidaknya, Gubernur menyayangkan lambannya progres dua dari enam proyek perbaikan jalan yang sedang berjalan.
Menurut Gubernur, dua proyek yang berada di wilayah Sukoharjo dan jalan lingkar selatan Karanganyar baru mencapai enam persen. Padahal, empat proyek lainnya sudah menunjukkan kemajuan signifikan, bahkan melampaui 90 persen.
"Masyarakat sudah berteriak-teriak jalan rusak. Tahunya masyarakat, jalannya mulus. Seharusnya enam proyek ini segera selesai. Tapi ada dua yang progresnya baru enam persen karena terkendala uji material dan teknis penggunaan aspal," ujar Gubernur Luthfi saat meninjau proyek perbaikan jalan Palur-Karanganyar di Kecamatan Jaten, Senin (14/7/2025).
Baca Juga: AI Jadi Teknologi Paling Pesat Pertumbuhannya
Gubernur menduga adanya ketidakprofesionalan dalam pengerjaan dua proyek tersebut. "Saya akan cek siapa kontraktornya, pakai material apa, kok sampai berlarut-larut baru enam persen. Padahal yang lain sudah 90 persen lebih," tegasnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Kepala Dinas PU dan pejabat lain yang mengurusi soal jalan untuk melakukan evaluasi terkait kendala tersebut.
Tak hanya itu, mantan Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan (Irjen Kemendag) itu juga mengancam akan mengganti kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut.
Gubernur Ahmad Luthfi juga menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur demi mendongkrak perekonomian daerah.
"Pembangunan infrastruktur adalah prioritas utama kami. Kami berkomitmen penuh membangun dan memelihara jalan-jalan di seluruh pelosok Jawa Tengah karena kami memahami betul bahwa infrastruktur yang prima adalah urat nadi perekonomian daerah ," tegas Gubernur Ahmad Lutfi.
Menurutnya, jalan yang mulus, jembatan yang kokoh, dan aksesibilitas yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tetapi merupakan fondasi vital untuk meningkatkan daya saing ekonomi Jawa Tengah.
"Dengan infrastruktur yang memadai, distribusi barang dan jasa akan lebih lancar, biaya logistik bisa ditekan, investasi akan lebih mudah masuk, dan sektor pariwisata pun akan berkembang pesat," jelas Gubernur. (Lim)