Desa Pungsari Siap Jadi Desa Wisata Batik

Photo Author
- Minggu, 2 November 2025 | 11:30 WIB
Acara Festival dan Karnaval Batik Pungsari 2025 berlangsung cukup meriah. (Foto: Said Masykuri)
Acara Festival dan Karnaval Batik Pungsari 2025 berlangsung cukup meriah. (Foto: Said Masykuri)

KRjogja.com - SRAGEN - Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Sragen, bertekad bangkit menjadi salah satu desa wisata batik andalan di kancah nasional hingga internasional. Langkah ambisius ini ditandai dengan digelarnya Festival dan Karnaval Batik Pungsari 2025, Minggu (2/11/2025).

Kepala Desa Pungsari, Suparmin, di sela karnaval mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Pungsari selama ini sebenarnya adalah sentra industri rumahan batik terbesar di Kabupaten Sragen. "Sebenarnya, industri rumahan batik terbesar di Sragen ada di Desa Pungsari," ujarnya.

Menurut Suparmin, sekitar 50 persen warga Pungsari menggantungkan hidup dari produksi batik dan turunannya. Sayangnya meskipun kualitas produknya diakui hingga mancanegara, nama Pungsari masih belum dikenal luas. Selama ini, batik Pungsari kerap dijual dengan merek atau label lain.

Baca Juga: 500 Napi di Indonesia Menanti Eksekusi Hukuman Mati

"Produk batik Pungsari, ketika keluar di pasaran sudah beda merek. Ketika ambil di Pungsari murah, namun ketika dijual dengan merek berbeda, harganya menjadi jauh lebih mahal. Ini menunjukkan kualitas produksi batik Pungsari," jelasnya.

Sayangnya, kualitas tersebut jarang diasosiasikan langsung. Padahal, menurutnya, produksi batik Pungsari tidak kalah kualitasnya dengan batik Masaran yang lebih dulu dikenal di Sragen.

Untuk itu, desa ini berupaya keras agar batik Pungsari segera dikenal secara mandiri. "Maka kami mengangkat ini, agar dikenal dari nasional sampai internasional. Kegiatan ini memang disiapkan bahwa Pungsari menuju desa Wisata Batik," tandas Suparmin.

Potensi produksi batik Pungsari terbilang luar biasa. Diketahui ada sekitar 20 perajin besar di Pungsari, di mana setiap perajin mampu menghasilkan hingga 2.500 potong batik.

Baca Juga: Dapur SPPG Tak Jaga Kebersihan, Dandim Gunungkidul 'Ngamuk'

Ketua Panitia Festival Batik Pungsari, Usman, menyampaikan kegiatan ini melibatkan seluruh elemen, mulai dari masyarakat, pemerintah desa, hingga perajin batik. Ditargetkan acara ini akan dihadiri oleh 10.000 orang.

Rangkaian acara akan mencakup edukasi batik bagi Generasi Z, Karnaval Batik, pameran produk dengan diskon khusus, dan panggung hiburan.

Sementara, Camat Plupuh, Edy Purwanto, melihat momentum kebangkitan batik Pungsari ini sejalan dengan branding Kabupaten Sragen, 'The Land of Java Man' yang terintegrasi dengan Kawasan Sangiran.

"Pungsari mulai lagi menjadi desa wisata batik. Memanfaatkan branding The Land of Java Man yang digaungkan bupati, potensi batik yang ada bisa masuk di kunjungan wisata," kata Edy.

Baca Juga: BOS Harus Transparan, Efisien dan Berdampak bagi Sekolah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X