KARANGANYAR (KR) – Sebuah mobil Isuzu Panther bernopol AD-1968-WP terperosok ke jurang sedalam sekitar 50–75 meter di Dusun Banaran, Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Rabu (3/12/2025) pagi.
Meski mobil ringsek, dua orang di dalamnya selamat. Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika pengemudi, I Kadek Pradila (60), bersama penumpangnya, Basuki Wiyono (59), tengah dalam perjalanan menuju Pura Santriloka di Dusun Beling, Desa Balong, Jenawi. Keduanya merupakan pemuka agama Hindu yang hendak survei lokasi untuk acara ulang tahun pura yang digelar keesokan hari.
Menurut keterangan warga, saat melintas di Dusun Nerang, rombongan sempat ragu arah jalan dan memutuskan menghubungi tokoh Hindu setempat untuk dijemput. Saat penjemput sudah tiba lebih dahulu di Dusun Banaran, mobil yang ditunggu tidak kunjung datang. Setelah dicari kembali, mereka menemukan mobil tersebut telah terperosok ke jurang berkedalaman puluhan meter.
Baca Juga: Desain Produk Harus Jawab Kebutuhan Pengguna
Kanit Gakkum Satlantas Polres Karanganyar, Ipda Faham R, menjelaskan penyebab mobil terjun ke jurang karena telat oper gigi, rem tidak berfungsi optimal, dan mesin mati saat menanjak.
“Mobil tidak kuat menanjak hingga akhirnya mundur dan terperosok ke jurang sedalam sekitar 50 meter,” kata Faham mewakili Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto.
Basuki mengalami luka lecet di kedua tangan serta benjolan di kepala dan langsung dilarikan ke Puskesmas Kerjo. Sementara pengemudi hanya mengalami luka ringan dan menolak perawatan meski kondisi mobil rusak berat.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Kades Klapagading, Kuasa Hukum Lakukan Cross-Check Lapangan
Evakuasi mobil berlangsung sejak siang hari. Relawan dari berbagai wilayah berdatangan sekitar pukul 13.00 WIB, dibantu warga Dusun Banaran, Polsek Kerjo, Koramil Kerjo, dan personel Polres Karanganyar. Upaya awal menarik mobil menggunakan tali tidak berhasil karena medan terjal dan posisi mobil berada di dasar jurang.
Warga akhirnya mencari derek kayu milik seorang pedagang kayu yang biasa digunakan menarik gelondongan. Dengan alat derek tradisional dan gotong royong puluhan orang, mobil akhirnya berhasil dinaikkan ke atas.
Mobil kemudian dititipkan di halaman rumah P. Sular di Dusun Segeger, Desa Plosorejo. Sementara para korban beristirahat di rumah P. RW di Dusun Beling, dekat area pura tujuan mereka.(lim)