Luka Lebam dan Kejanggalan Fisik, Makam Santri Ponpes Manjung Akhirnya Dibongkar

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 21:20 WIB
Proses ekshumasi korban di makam (foto:Abdul Alim)
Proses ekshumasi korban di makam (foto:Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR - Proses hukum atas dugaan penganiayaan yang menewaskan M. Mahzar Anwar (12), santri Ponpes Manjung Wonogiri, memasuki babak baru dengan dilaksanakannya ekshumasi.

Tim Biddokkes Polda Jawa Tengah bersama tim medis RS Dr. Moewardi membongkar makam korban di Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, pada Jumat siang (19/12).

Baca Juga: FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Tindakan medis ini dilakukan untuk mengidentifikasi secara detail luka-luka yang dialami korban serta mengetahui penyebab pasti kematiannya guna memberikan titik terang pada perkara ini.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, mengonfirmasi bahwa ekshumasi tersebut merupakan langkah krusial dalam penyidikan. Mengenai durasi keluarnya hasil autopsi, pihak kepolisian sepenuhnya menyerahkan kepada prosedur tim dokter forensik yang bertugas.

"Tujuannya untuk mengetahui penyebab kematian korban dan luka-luka yang diderita korban," jelas Iptu Agung Sadewo pada Jumat (19/12).

Baca Juga: ANB Luncurkan 'BioRehab', Solusi Kilat Reklamasi Pascatambang untuk Jawab Regulasi ESDM 2025

Proses pembongkaran makam ini tidak disaksikan oleh ibu korban, Suyatni (35), namun ayah korban, Mino (39), sempat terlihat di sekitar lokasi sebelum proses dimulai.

Mino menyatakan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada aparat penegak hukum demi mencari keadilan bagi putra tunggalnya yang ia yakini meninggal secara tidak wajar.

Kecurigaan keluarga bermula dari rentetan peristiwa yang terjadi sejak Sabtu (13/12). Dugaan penganiayaan terungkap saat Mino datang ke pondok pesantren pada Minggu (14/12) untuk memberikan uang saku rencana studi tour. Namun, ia justru menemukan anaknya dalam kondisi tidak sadarkan diri, tengkurap, dan mengigau di kamarnya.

Keluarga menemukan banyak kejanggalan fisik pada tubuh korban saat menjalani perawatan di RS Astrini Wonogiri hingga saat jenazah dimandikan. Terdapat luka lebam di dada, perut sebelah kiri, tangan kanan, serta kaki kanan. Selain itu, ditemukan fakta ganjil berupa bekas coretan cairan tipe-x di bagian kepala korban yang motifnya belum diketahui.

"Ada luka lebam di dada, perut sebelah kiri tangan kanan. Lalu saat dimandikan ada lebam kaki kanan. Bagian kepala juga ada bekas coretan isi tipe-x," kata Mino.

Meskipun pihak pengelola pondok menyatakan telah memeriksakan kondisi korban sebelumnya, keluarga merasa tidak mendapatkan penjelasan yang jujur. Mino menceritakan bahwa salah satu pengurus ponpes bernama Eko sempat datang untuk mensalatkan jenazah pada Senin malam (15/12), namun tidak memberikan keterangan apa pun mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi.

"Sekitar jam 10 malam pak Eko datang mensalatkan. Setelah itu dia pergi. Enggak ngomong apa-apa soal apa yang sebenarnya terjadi dengan anak saya," ungkap Mino.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X