Krjogja.com - SUKOHARJO - Sekolah yang belum mampu memenuhi kuota atau daya tampung pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Tahun Pelajaran 2023/2024 diberi kesempatan menambah waktu pendaftaran secara offline sampai daya tampung terpenuhi. Apabila sampai dimulainya Tahun Pelajaran 2023/2024 dimulai pada 17 Juli 2023 mendatang daya tampung belum terpenuhi maka sekolah diminta tetap menggelar kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa seadanya yang diterima saat PPDB online dan offline.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Heru Indarjo, Sabtu (8/7) mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sudah melakukan penutupan PPDB online di 50 SMP negeri dan swasta Tahun Pelajaran 2023/2024 tahap 2 pada 3-5 Juli 2023. Sekolah selanjutnya juga telah melakukan validasi data pada 6 Juli dan pengumuman dan daftar ulang siswa baru pada 7-8 Juli 2023.
Hasil pelaksanaan PPDB online di 50 SMP negeri dan swasta diketahui masih ada beberapa sekolah negeri dan swasta yang belum mampu memenuhi kuota. Artinya daya tampung di sekolah belum terpenuhi 100 persen.
Sekolah dengan kondisi tersebut masih menyisakan kursi kosong dengan jumlah bervariasi. Disdikbud Sukoharjo mengambil kebijakan dengan memberi kesempatan kepada pihak sekolah mengelar PPDB offline atau manual. Kesempatan diberikan terhitung sejak PPDB online resmi ditutup hingga menjelang hari pertama masuk sekolah pada 17 Juli 2023 mendatang.
"Disdikbud Sukoharjo memberi kesempatan sekolah yang kuotanya belum terpenuhi membuka PPDB offline atau manual sampai sebelum Tahun Pelajaran 2023/2024 dimulai," ujarnya.
Heru menjelaskan, apabila kesempatan waktu PPDB offline sudah digelar sampai selesai dan pihak sekolah belum mampu memenuhi kuota 100 persen jumlah kursi, maka sekolah tetap diminta menggelar kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa seadanya yang diterima pada pelaksanaan PPDB online dan offline.
"17 Juli 2023 semua sekolah tetap masuk hari pertama Tahun Pelajaran 2023/2024 meski masih ada sekolah belum mampu memenuhi kuota 100 persen. Sekolah tetap berkegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa yang ada," lanjutnya.
Disdikbud Sukoharjo akan terus memberikan pendampingan kepada pihak sekolah baik yang mampu memenuhi kuota dan belum terpenuhi kuotanya. Hal ini dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan pemerintah.
"Hak anak tetap bisa belajar di sekolah dan harus dipenuhi. Kami terus berikan pendampingan pada pihak sekolah," lanjutnya.
Heru mengatakan, kondisi masing-masing sekolah berbeda. Hal ini dipengaruhi baik letak geografis, lingkungan penduduk, medan jalan, alat transportasi dan lainnya. Disdikbud Sukoharjo menemukan ada sejumlah dengan jumlah animo atau pendaftar sangat tinggi saat digelar PPDB online. Namun tidak sedikit sekolah dengan kondisi sangat sepi peminat hingga terpaksa memperpanjang PPDB offline atau manual.
Sekolah dengan kondisi kekurangan siswa baru akan mendapat pendampingan penuh dari Disdikbud Sukoharjo. Hal itu dilakukan mengingat masalah tersebut sudah terjadi sangat lama. Apabila dibiarkan dikhawatirkan sekolah terus kekurangan murid saat tahun pelajaran baru.
"Kami pantau terus dan apabila sampai terjadi masalah parah dan tidak ada siswa baru yang mendaftar maka bisa saja dilakukan kebijakan menggabung sekolah tersebut dengan sekolah terdekat lainnya," lanjutnya. (Mam)