solo

Stok Beras Melimpah, Kebutuhan Pangan Hadapi Puncak El Nino Aman

Rabu, 19 Juli 2023 | 14:50 WIB
Petani menggunakan alat modern siap panen padi. (Wahyu imam ibadi)

Krjogja.com - SUKOHARJO - Kebutuhan pangan menghadapi puncak El Nino diperkirakan pada Agustus-September mendatang aman. Stok beras bahkan kemungkinan cukup saat musim hujan atau hingga akhir tahun 2023 mendatang. Padi didapat bersumber dari panen petani lokal dengan mengandalkan program pertanian modern dan IP400 atau empat kali tanam dan empat kali panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Rabu (19/7) mengatakan, Pemkab Sukoharjo sudah melakukan rapat koordinasi bersama melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait salah satunya Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dalam menghadapi fenomena alam El Nino. Kesiapan dilakukan sebagai tindaklanjut setelah pemerintah pusat juga menggelar rakor bersama mengantisipasi dampak puncak El Nino diperkirakan pada Agustus-September mendatang.

Dalam rakor yang digelar pemerintah pusat tersebut dihasilkan agar pemerintah daerah melakukan kesiapsiagaan dan antisipasi puncak El Nino sejak sekarang. Pemkab Sukoharjo sudah bergerak cepat dan sejak awal melakukan langkah dengan hasil stok pangan aman.

"Pemerintah pusat sudah memberikan peringatan kemungkinan puncak El Nino pada Agustus-September mendatang. Pemkab Sukoharjo sudah melakukan kesiapsiagaan bahkan hingga Oktober karena disaat ini kemungkinan muncul masalah kekurangan air petani terjadi," ujarnya.

Bagas menjelaskan, periode Agustus-September yang diperkirakan puncak fenomena alam El Nino kondisi stok air dan pangan di Kabupaten Sukoharjo masih aman. Kebutuhan air pertanian untuk tanaman padi petani dipenuhi dari sumber Dam Colo Nguter dialirkan melalui saluran irigasi. Debit air masih banyak tersimpan di tampungan dan menjadi jaminan bagi petani.

Sedangkan kebutuhan pangan menghadapi puncak El Nino diperkirakan Agustus-September mendatang bersumber dari hasil panen padi sejak beberapa bulan terakhir. Stok beras masih akan bertambah dari panen padi bulan Juli, Agustus dan September mendatang.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo optimis kondisi pertanian di Kabupaten Sukoharjo bisa melewati puncak El Nino yang diperkirakan Agustus-September mendatang. Masalah kemungkinan baru muncul pada Oktober berupa kekurangan air bagi petani mengairi sawah. Sebab Oktober bersamaan dengan jadwal rutin tahunan penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk perawatan selama satu bulan penuh.

"Puncak El Nino aman dan kami perkirakan masalah air pertanian baru terjadi setelah itu pada Oktober bersamaan dengan jadwal penutupan pintu saluran air Dam Colo," lanjutnya.

Terkait dengan hal ini para petani sudah diminta melakukan kesiapan dengan mempercepat tanam padi sejak sekarang. Program tersebut dilakukan mengingat kondisi sekarang stok air masih melimpah sekaligus mempercepat panen padi.

"Kami bahkan perkirakan stok pangan khususnya beras aman sampai musim hujan datang atau hingga akhir tahun 2023 mendatang. Kebutuhan air bisa diambilkan dari sumber lainnya seperti waduk, embung dan sumur dalam," lanjutnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah. Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim serta melalui upaya penerapan inovasi teknologi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022, dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan.

Berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG tahun ini kita berada dalam fenomena El Nino yang diprediksi berpeluang 60% terjadi pada bulan Mei-Juli 2023 dan 80% terjadi pada bulan September 2023. Agar ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo terus terjaga, tentunya kita perlu mensiasati dampak perubahan iklim berupa fenomena El Nino ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ketersediaan air untuk menghindari resiko gagal panen karena kekeringan. Keberhasilan budidaya tanaman tidak pernah lepas dari ketersediaan air dan pengamanan dari Organisme Pengganggu Tumbuhan.

"Saya menghimbau kepada seluruh petani untuk segera mempercepat tanam agar ketika kita mengalami puncak musim kemarau di Bulan Agustus nanti, fase tanaman sudah tidak memerlukan air. Manfaatkan alat mesin pertanian untuk mendukung percepatan tanam, maksimalkan fungsi irigasi perpipaan, dam parit, jaringan irigasi air tanah dangkal, jaringan irigasi air tanah dalam dan embung yang kita miliki untuk menambah suplai air irigasi. Dalam rangka pengamanan usaha tani, saya harapkan petani mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi, sehingga jika terjadi gagal panen akan mendapatkan ganti modal untuk bertanam lagi," ujarnya. (Mam) 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB