WONOGIRI - Pimpinan DPRD Wonogiri memberikan apresiasi dan penilaian positif terhadap kinerja Bupati Wonogiri Joko Sutopo bersama pasangannya Wakil Bupati Setyo Sukarno yang Senin (27/2/2023) kemarin memasuki tahun ketiga masa baktinya. Pasangan yang diusung PDI-Perjuangan tersebut dilantik pada 26 Februari 2021 silam.
Dua wakil ketua dewan yakni Sugeng Ahmadi (Fraksi Golkar) maupun Krisyanto (FPKS), Senin (27/2/2023), menyebutkan eksekutif dibawah komando Bupati Joko Sutopo dan Wabup Setyo Sukarno mampu menekan angka kemiskinan maupun stunting di daerah Wonogiri.
"Evaluasi kami secara jujur mengakui kinerja bupati bagus baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan hingga hasil akhirnya," kata Sugeng saat dihubungi via ponsel.
[crosslink_1]
Waket DPRD Wonogiri dari FPKS, Krisyanto, menambahkan data di Bappeda Litbang maupun BPS Wonogiri, angka kemiskinan di kabupaten itu tahun 2021 lalu tercatat 11,55 persen. Sedangkan tahun 2022 lalu turun hingga 10,99 persen.
"Selaku pimpinan (dewan) kami akan terus mengontrol, kalau memang program itu ada kendala di lapangan harus dicari akar masalahnya," kata dia sembari menambahkan pihaknya siap meloloskan pengajuan anggaran yang diminta jajaran birokrasi Pemkab Wonogiri.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo secara terpisah mengakui masih banyak kekurangan dalam dia memimpin daerah. Menurut bupati yang akrab disapa Jekek, jajarannya memiliki target besar angka kemiskinan Wonogiri menjadi satu digit di akhir kepemimpinannya nanti.
"Program penanganan stunting menunjukkan hasil menggembirakan, kita pasang target tahun 2024 nanti harus zero," kata Jekek kepada wartawan di pendopo Rumdin Bupati Wonogiri, belum lama ini. Diakui, tahun 2021 di daerah ini ada 1.100 anak baduta stunting. Sementara tahun kemarin (2022) turun menjadi 430 anak.
"Penurunannya cukup signifikan. Hari ini kita kawal sebab by name by adress-nya sudah kita deteksi. Harapan besar kami, di tahun 2024 mendatang Wonogiri bisa zero stunting," ujar Jekek.
Wabup Setyo Sukarno mengatakan visinya bersama Bupati Jekek adalah mewujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.
Diakunya, masih ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah, salah satunya adalah target satu digit angka kemiskinan di Wonogiri. Tak hanya itu, kata Setyo, Pemkab ingin terus meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) Wonogiri. (Dsh)