Krjogja.com - KARANGANYAR - Sebanyak 164 pelaku usaha produksi tahu dan tempe telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) dampak inflasi kenaikan BBM. Masing-masing menerima Rp450 ribu via rekening Bank Jateng.
Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Tenaga Kerja Karanganyar, Martadi mengatakan 164 penerima BLT menerima SK dan telah disurvei dan diverifikasi tim. Bantuan bersumber 2 persen Dana Alokasi Umum (DAU) APBD 2022 untuk mengantisipasi dampak inflasi dan kenaikan BBM telah disalurkan pada Desember 2022. "Data sudah kami kirim ke Dinsos untuk di-feedback. 164 UKM itu berhak mendapat BLT," katanya.
Usai penyerahan bantuan, ternyata data calon penerima masih muncul. Jumlahnya jauh lebih banyak, sekitar 300 UKM. Martadi mengatakan, data itu muncul pada hari-hari terakhir tutup tahun 2022. Untuk memprosesnya sudah tak memungkinkan waktu dan anggaran. "Tanggal 30 Desember kemarin muncul 300-an UKM yang terdata. Mana mungkin bisa diproses. Sudah tutup anggaran," katanya.
Nasib 300-an UKM tersebut kini terkatung-katung. Dinas Perdagangan melempar masalah itu ke Dinas Koperasi yang merupakan tugas pokok institusinya. Martadi juga menyerahkan masalah itu ke Badan Keuangan Daerah (BKD).
"Apakah masih boleh meloncat tahun anggaran, kita serahkan ke BKD. Apalagi sekarang disdagnakerkop sudah pecah jadi 2 dinas. Untuk UKM masuk ke Dinas Koperasi," katanya.
Penting diketahui, BLT danpak inflasi kenaikan BBM tahap I sudah disalurkan ke penerima yang didata Disdag, Dishub dan Dinsos. Total tersedia anggaran hingga Rp4,5 miliar. Penyaluran ke pelaku usaha pembuatan tahu dan tempe masuk tahap II.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Karanganyar, Miko Aditya Kristanto mengaku tak menangani ratusan UKM masuk daftar calon penerima BLT itu. "Mboten. Bukan dinas kami yang menangani," katanya. (Lim)