Krjogja.com - KARANGANYAR - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar mengubah layanan pengajuan reward PTN dan karya ilmiah yang semula pemberkasan fisik ke digital. Cara ini selain lebih efektif dan efisien juga mencegah praktik pungutan liar (pungli).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar Yopi Eko Jati Wibowo di sela sosialisasi pemberian bantuan penghargaan/reward bagi lulusan SMA sederajat yang diterima di PTN dan PTS dan mengikuti forum ilmiah luar negeri tahap I tahun 2022. Sosialisasi yang berlangsung di Hotel Permata Sari Tasikmadu, Senin (14/11) itu diikuti perwakilan penerima reward dan perwakilan Korwil Dinas Pendidikan di kecamatan.
“Mulai tahun ini pendaftaran atau pengajuan langsung bisa dikirim via google drive. Cukup pindai kode batang dengan ponsel pintar, kemudian sistem akan mengarahkan ke form pengisian data. Ini jauh lebih praktis daripada membawa berkas fisik ke kantor dinas seperti tahun-tahun lalu. Kami juga menghindari seminimal mungkin kontak dengan pemohon untuk menghindari kecurangan. Sebab, banyak sekali pemohon dan belum tentu semua lolos verifikasi dan dananya dicairkan saat itu juga,” kata Yopi.
Program reward PTN sudah digulirkan sejak 2014 lalu. Hingga sekarang, APBD Kabupaten Karanganyar sudah menggulirkan dana Rp18,144 miliar. Bagi lulusan SMA sederajat yang diterima di PTN jenjang sarjara (S1) berhak menerima beasiswa Rp2,5 juta. Sedangkan yang diterima di PTN jenjang diploma berhak Rp1,5 juta. Pada tahun ini, sebanyak 1.069 pengajuan reward disetujui pemerintah daerah. Untuk tahap I dibayarkan sebanyak 786 pengajuan dan tahap II mendatang 282 pengajuan.
“Bagi yang terjaring di SPMPTN tahun 2022 ini, ada 538 pengajuan yang akan diverifikasi. Kemungkinan diberikan rewardnya di 2023,” katanya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menegaskan program tersebut untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia di Karanganyar pada khususnya. Selama sembilan tahun program berjalan, jumlah lulusan SMA sederajat asal Karanganyar yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun swasta terus meningkat.
Ia juga mengatakan program tersebut berkembang ke pemberian beasiswa pembuatan karya ilmiah level mancanegara serta beasiswa mahasiswa S1 yang melanjutkan pendidikan ke S2 dan S3. Kemudian beasiswa mahasiswa kurang mampu yang mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi swasta.
Berdasarkan data dari Disdikbud, lima pengajuan beasiswa karya ilmiah disetujui. Total anggaran reward dibiayai APBD perubahan tahun 2022 Rp2,5 miliar.
“Reward ini memunculkan semangat belajar setinggi-tingginya. Dari situ angkatan muda kita melahirkan gagasan dan membuka kesempatan. Berpencar ke segala penjuru bumi untuk menjadi sosok lebih baik,” katanya. (Lim)