Krjogja.com - SRAGEN - Manuver pimpinan partai politik (Parpol) di Kabupaten Sragen menjelang Pemilu 2024 makin dinamis. Empat pimpinan parpol besar selain PDI Perjuangan dikabarkan sudah bertemu belum lama ini membahas kemungkinan koalisi.
Informasi yang dihimpun, keempat parpol tersebut adalah Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat (PD) dan Partai Gerindra. Mereka menjajaki berbagai kemungkinan untuk menyamakan persepsi guna menghadapi Pilihan Bupati (Pilbup) 2024 mendatang. Namun di antara keempat parpol pemilik kursi DPRD tersebut belum dicapai kata sepakat untuk dilanjutkan koalisi.
Pertemuan empat parpol itu sudah berlangsung beberapa waktu lalu dan dimungkinkan bakal diikuti pertemuan-pertemuan selanjutnya. "Intinya pimpinan empat parpol bertemu menyamakan persepsi dan menjajaki kemungkinan koalisi. Kami menyadari, untuk melawan partai pemenang (PDIP), harus dengan koalisi dan solid. Kalau bisa malah <I>head to head<P> di Pilbup mendatang," ujar salah satu sumber, politisi yang ikut pertemuan.
Ketua DPD PKS Sragen, Rohmad Tejo Kuncoro saat dikonfirmasi tidak membantah adanya pertemuan empat parpol tersebut. Hanya saja pertemuan sudah digelar beberapa waktu lalu, dan yang dibahas tidak hanya soal Pilbup. "Seingat saya memang ada pertemuan, tapi saat itu membahas soal persetujuan rencana hutang oleh pemkab. Tapi sempat disinggung juga soal politik lainnya seperti pilbup," ujarnya.
Tejo mengaku saat itu tidak ada deal khusus atau kesepakatan koalisi di antara pimpinan parpol. Bagi partainya, saat ini lebih memilih fokus menatap Pileg yang sudah di depan mata. "Kita fokus Pileg dulu, kalau Pilbup nanti tergantunh hasil Pileg bagaimana. Itu yang akan dipakai sebagai rujukan menentukan arah koalisi. Bagaimana mau koalisi (Pilbup), membahas soal persetujuan hutang pemkab saja sulit untuk satu suara," tandasnya.
Sementara, Ketua DPC Partai Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum saat dikonfirmasi juga mengaku menerima undangan pertemuan empat parpol tersebut. Hanya saja saat itu dirinya tidak bisa datang dan mewakilan pengurus DPC lainnya. "Saya dapat undangan, tapi pertemuan itu sudah lama. Lagipula saya juga tidak bisa datang dan diwakili. Saya juga belum menerima laporan hasil pertemuan itu," tuturnya.