WONOGIRI, KRJOGJA.com - Operasi pasar (Opas) atau pasar murah minyak goreng yang diadakan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri untuk kalangan PKL di Kecamatan Eromoko, Senin (06/03/2022) menjadi ajang spekulan. Pasalnya, komuditas sembako yang akhir-akhir ini langka itu diborong sejumlah warga dengan melibatkan anggota keluarga lainnya untuk beramai-ramai mengantre sehingga menimbulkan kecemburuan warga Eromoko lainnya.
Salah seorang PKL atau pedagang kaki lima ditemui di lapangan menyebutkan, pihaknya merasa terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut. Dengan harga Rp 13.500 perliter (kemasan sederhana) dan harga Rp 14.000 perliter (kemasan premium) para PKL mengaku bisa berhemat. "Soalnya kalau di warung umum harga seliter masih Rp 20.000 - Rp 21.000 kok," kata Parsi sembari menambahkan harga itu untuk kemasan premium.
Kepala Dinas KUKM Perindag Wonogiri Wahyu Widayati mengatakan opas minyak goreng hasil kerjasama dengan Bulog. Tahap pertama opas sejak Selasa (01/03/2022) lalu dia lakukan di lima kecamatan. Selanjutnya pekan ini akan ada lima kecamatan lagi.
Sasaran Opas yakni Kecamatan Jatiroto, Kismantoro, Tirtomoyo, Eromoko dan Kecamatan Manyaran. "Setiap kecamatan kita targetkan mendapatkan jatah 1.500 liter minyak goreng," imbuhnya.
Disebutkan Wahyu, pembelian minyak goreng opas sebenarnya sudah dibatasi. Tiap KK sasaran hanya bisa mendapatkan maksimal dua liter minyak goreng.
"Ada satu keluarga datang beli minyak goreng. Bapak, ibu dan anaknya beli bersamaan. Hal itu sulit diantisipasi, yang memungkinkan dilakukan adalah dengan pembatasan pembelian, bukan pembatasan di hubungan keluarga,†jelasnya. (Dsh)