solo

Hubungan Tak Direstui, Sekdes Sambiduwur Dihajar Bapak Pacar Sendiri

Kamis, 30 Desember 2021 | 17:11 WIB
Kondisi Sekdes Sambiduwur, IW terbaring lemah di RS Kasih Ibu Solo (foto:said masykuri)

SRAGEN, KRJOGJA.com - Sekretaris Desa (Sekdes) Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Sragen, IW (33) dikeroyok sekelompok orang tak dikenal. Aksi pengeroyokan tersebut membuat Sekdes muda ini harus mendapat perawatan intensif di RS Kasih Ibu, Solo, Kamis (30/12/2021)

Diduga aksi pengeroyokan ini dilatarbelakangi masalah asmara yang tidak memperoleh restu orang tua. Korban yang yang sedang menjalin asmara dengan seorang perempuan, DK (19) tidak direstui oleh sang calon mertua, T (47) asal Kecamatan Mondokan, Sragen.

Kasus itu terungkap setelah keluarga korban melapor ke Polsek Tanon. Kakak kandung korban, NI (40) menceritakan terpaksa melapor ke Polsek karena tidak terima adiknya dianiaya oleh pelaku sampai luka parah.

Aksi pengeroyokan sadis itu terjadi dinihari sekitar pukul 01.30 WIB di kawasan jalan dekat Waduk Ketro, Tanon. "Adik saya (korban) memang pacaran dengan anaknya pelaku. Awalnya malam itu adik saya habis mengantar orang ke rumah sakit, lalu makan nasi goreng. Saat itu dia (korban) kontak pacarnya dan ternyata minta dibelikan juga. Kemudian habis mengantar (nasgor pesanan pacarnya) nggak disangka di jalan ketemu dengan bapak pacarnya. Karena tahu perangainya keras, adik saya panik buru-buru kabur dan pulang ke rumah," ujarnya usai dimintai keterangan di Polsek Tanon.

Ternyata saat korban dalam perjalanan pulang ke Sambiduwur, pelaku membuntuti di belakang dengan mengendarai mobil. Tak lama setelah korban sampai di rumah, pelaku bersama tiga orang teman laki-laki meminta korban untuk keluar dan ikut sebentar. Korban yang sudah curiga bakal terjadi apa-apa, tak kuasa menolak ajakan itu. Namun ia memilih naik sepeda motor sembari mengajak salah satu temannya.

Keduanya kemudian mengikuti di belakang mobil pelaku yang melaju menuju ke arah Waduk Ketro. "Sampai di jalan dekat Waduk Ketro, mobil berhenti dan pelaku keluar. Dia langsung ngata-ngatain korban dan bilang kalau nggak kabur tadi sudah hancur di sana. Intinya dia nggak setuju Mas IW pacaran dengan anaknya. Dia bilang kamu mau ngetes bapak, apa njaluk tak enteki sisan. Setelah itu langsung memukuli ramai-ramai dan beberapa kali kena bagian wajah dan pelipis,” jelas NI.

Usai puas menghajar korban, pelaku dan tiga anak buahnya langsung kabur meninggalkan korban yang jatuh tersungkur penuh luka. "Saat itu banyak darah keluar dari hidung dan pelipis yang bekas dipukuli. Sampai kena kaos. Langsung saya ajak pulang ke rumah. Paginya baru diperiksakan ke dokter dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarga," tandasnya.

Awalnya korban, dibawa ke dokter lalu dilanjutkan ke RS Yakssi Gemolong. Karena kondisi lukanya harus memerlukan Rontgen CT Scan, kemudian dirujuk ke RS Kasih Ibu Solo. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu. "Lukanya di mata kiri, bagian wajah, dekat pelipis dan atas telinga sampai terjadi pembengkakan. Bahkan hidungnya masih keluar darah. Awalnya nggak ngaku, baru setelah saya tanya kenapa wajahnya nggak karuan, dia baru cerita semua," urai NI.

Tak terima adiknya dianiaya secara sadis, ia langsung melapor ke Polsek Tanon. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tanon AKP Primadhana Bayu Kuncoro mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Sekdes Sambiduwur.

Laporan dilakukan oleh keluarga korban dan dalam aduannya, terlapornya adalah warga Mondokan yang terindikasi kuat merupakan bapak dari pacar korban. "Iya, sudah kami terima laporannya. Korban dilaporkan mengalami pemukulan sebanyak 3 kali oleh pelaku pakai tangan kosong. Kalau diculik kelihatannya nggak sampai begitu, tapi bahasanya diajak keluar lalu diduga dipukuli,” paparnya. (Sam)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB