SOLO, KRJOGJA.com - Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Dr Moeldoko mengatakan sudah saatnya katering bagi jemaah haji dan umroh dikelola oleh anak bangsa yang sudah piawai menyediakan aneka makanan bahkan dengan teknologi canggih seperti MakanKu.
"Saya sudah meninjau pabrik makan siap saji MakanKu. Rasanya enak, higienis siap saji hanya dalam waktu sekitar lima belas menit sudah bisa disajikan. Tidak perlu kompor gas atau listrik yang ribet. Di dalam setiap kotak ada alat pemanas teknologi modern yang bisa memanaskan makanan nasi berbagai menu yang cocok dengan lidah masyarakat Indonesia," papar Ketua HKTI Jenderal (Purn) Dr Moeldoko saat jamuan makan malam dengan sejumlah pengusaha dan pelaku UMKM Solo Raya di Rumah Makan(RM) MakanKu, Surakarta, Rabu (7/12/2021) malam.
Sementara owner dan founder MakanKu H Puspo Wardoyo mengatakan pihaknya terus berinovasi terkait kuliner Indonesia. Menurut Puspo Wardoyo yang dijuluki Raja Kuliner Indonesia itu terciptanya MakanKu berawal dari keprihatinan melihat kondisi katering haji di tanah suci Mekah dan Madinah. Puspo Wardoyo membuat inovasi di bidang kuliner. Pengusaha muslim pemilik brand Ayam Bakar Wong Solo ini mengembangkan makanan kemasan cepat saji atau Meal Ready to Eat (MRE) dengan citarasa khas Indonesia.
"Makanan siap saji yang kami buat dapat bertahan selama satu tahun tanpa ada bahan pengawet,†terang Puspo.
Produk makanan cepat saji yang diciptakan ini, kata Puspo, berupa nasi dari bahan beras organik , lengkap dengan lauk pauknya dipacking dengan bahan foodgrade. Sehingga jika makanan akan dimakan tinggal memanasi dengan alat pemanas yang berada di dalam packing. Hanya membutuhkan waktu selama lima belas menit, makanan yang dipanasi sudah disiap untuk disajikan.
Menurut Moeldoko karya cipta makanan cepat saji seperti MakanKu telah mendapat respon positip dari berbagai kalangan. "MakanKu cocok untuk pengungsi di daerah bencana. Baguslah kalau Departemen Sosial yang menangani kebencanaan sudah pesan ratusan ribu pack MakanKu untuk pasokan makanan agar ketahanan pangan masyarakat di saat bencana alam seperti erupsi gunung berapi, banjir atau bencana alam lainnya dapat tertangani dengan baik," papar Moeldoko.(Hwa)