SOLO, KRjogja.com - Wisudawan luring Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merasa puas karena pemindahan kucir tidak dilakukan secara simbolis. Semua wisudawan merasakan prosesi penting yang membanggakan itu dalam wisuda periode 2 dan 3 yang digelar di Edutarium selama 2 hari Selasa dan Rabu (6-7/4).
Pada wisuda sebelumnya, prosesi pemindahan kucir dilakukan secara simbolis. Namun sekarang panitia lebih berani, semua wisudawan maju satu persatu. Ini bisa dilaksanakan berkat protokol kesehatan Covid 19 secara ketat. "Selain wisudawan harus swab antigen, panitia melakukan penyemprotan disinfektan setiap sesi wisuda," jelas Dr Triyono, ketua panitia wisuda, Rabu (07/4).
Jumlah seluruh wisudawan 2901 orang. Yang mengikuti wisuda luring 1701 orang terbagi dalam empat sesi masing-masing 380-400 orang. Untuk menghidari antrean, panitia menerapkan model "banyu mili." Jadi wisudawan yang datang awal maju mengikuti prosesi pindah kucir.
Pemanggilan nama wisudawan berdasar data elektronik saat kedatangan. Dengan model ini pelaksanaan berjalan baik dan lancar. Para wisudawan merasa puas karena bisa mengikuti prosesi pindah kucir yang dilakukan dekan dan rektor Prof Dr Sofyan Anif.
Sementara rektor Prof Sofyan Anif meminta pada wisudawan jangan segan-segan datang ke kampus setelah lulus untuk mengikuti acara atau bertemu dengan dosen di kampus. "Jangan segan-segan untuk datang ke kampus untuk mengikuti acara ataupun bertemu dengan dosen-dosen di kampus."
Luapan kegembiraan wisudawan dilakukan di luar gedung. Mereka berfoto ria dengan keluarga dan teman temannya. Pada sesi bebas ini terlihat kerumunan di depan gerbang Edutarium. (Qom)