SOLO, KRJOGJA.com - Peringatan wafat atau haul ke-10 Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bakal digelar secara meriah di Solo. Direncanakan sekitar 10.000 orang bakal hadir dalam acara haul Gus Dur yang dikemas dalam bedah buku dan Njejek ke Saka Guru Nusantara ,di gelar di dua tempat, Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta dan Pendopo Balaikota Surakarta, Jumat (7/2/2020).
H. M. Faishol ketua panitia, Husein Syifa legislator yang dekat dengan Gus Dur dan Drs H Moh Qoyim tokoh Nahdatul Ulama Solo kepada wartawan , Selasa (4/2/2020) mengatakan
bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu berdiri tegak di atas punggung
warisan budaya leluhurnya. "Haul merupakan salah satu produk budaya dalam Islam untuk memperingati hari wafat seseorang yang diadakan setiap satu tahun.sekali. Tradisi haul merupakan perwujudan dari rasa hormat dan cinta kepada para leluhur yang diyakini memiliki arti penting dalam menyebarkan ajaran
kebaikan kepada masyarakat.
KH. Abdurrahman Wahid yang dikenal Gus Dur, merupakan guru, bapak, dan teladan bangsa, yang dengan gigih dan tiada lelah untuk terus berjuang dan membimbing bangsa Indonesia agar selalu setia pada jati diri bangsa sebagai bangsa yang beragam, dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia,
Garuda Pancasila. "ujarnya
Dalam rangka mengenang dan menularkan semangat juang Gus Dur yang merupakan guru, bapak dan teladan bangsa, dan menyongsong kelahiran Gus Dur muda – Gus Dur Muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan Gus
Dur , maka digelar acara “Haul ke -10 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur ) dan Njejekke Saka Guru Nusantara
â€.