KARANGANYAR,KEJOGJA.com - Kebakaran hutan melanda kawasan lereng Gunung Lawu di petak 63 b Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tambak BKPH Lawu Utara. Titik api juga terlihat di jalur pendakian via Candi Ceto, Gumeng, Jenawi.Â
Â
Para sukarelawan dari berbagai unsur silih berganti bertugas memadamkan api dengan cara manual mulai Senin (21/10) malam hingga berita ini diturunkan. Badai angin di gunung yang juga meniup kencang wilayah lereng makin mengobarkan api. Cara manual seakan tak mampu mengatasi kebakaran tersebut. Kuat dugaan, api berasal dari sisa pembakaran rumput kering.Â
Â
"Kebakaran di petak ini atau Ngroto teridentifikasi pada Senin malam lalu. Kami berusaha sekuat tenaga memadamkan. Polisi hutan dibantu relawan TNI, Polri dan masyarakat," kata Asper Perhutani BKPH Lawu Utara, Widodo kepada wartawan.Â
Â
Luasan hutan terbakar belum dihitung. Sebab, api masih berkobar hingga Selasa malam dan cenderung meluas ke beberapa titik. Ia menyebut, minimal luasan 5 hektare telah habis terbakar. Selain menghadapi badai angin, kebakaran sulit dijinakkan karena minimnya sumber air di lokasi tersebut.Â
Sementara itu, 150 pendaki di puncak Lawu dipaksa turun agar tak terjebak kebakaran. Terdeteksi api di pos Banaran jalur pendakian via Candi Ceto. Dua pintu masuk pendakian di Cemoro Kandang dan Candi Ceto juga ditutup.
Â
Budi, salah satu anggota Komunitas Anak Gunung Lawu (AGL) kepada wartawan, Selasa (22/10) menuturkan awalnya tiga jalur pendakian resmi ditutup akibat adanya angin kencang. Namun karena kondisi angin yang mulai kondiusif, akhirnya jalur pendakian melalui Cemoro Kandang, mulai dibuka.
Sedangkan jalur pendakian melalui Candi Ceto dan Cemoro Sewu, ujarnya, sampai sekarang masih ditutup.
Â
“Sampai saat ini, dua jalur pendakian menuju puncak Lawu, masih ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan,†paparnya.
Â
Terpisah, Koordinator lapangan, Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Karanganyar, Nardi menyatakan, Selain pos Banaran terlihat titik api, juga terjadj angin kencang.