SOLO, KRJOGJA.com - Setelah dianalisa oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang, penyebab terbakarnya Pasar Legi diakibatkan terjadinya hubungan pendek arus listrik (korsleiting).
"Betul kami sudah mendapat pemberitahuan dari Labfor Mabes Polri Cabang Semarang, penyebab terbakarnya Pasar Legi 29 Oktober 2018 lalu, disebabkan karena korsleiting,"ujar Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Fadli kepada wartawan, Rabu (14/11/2018).
Seperti diketahui tanggal 30 Oktober 2018 atau sehari setelah terjadinya kebakaran yang meluluh antakan Pasar Legi, tim penyelidik labfor dipimpin Ketua Tim Labfor AKBP Teguh Prihmono melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
AKBP Teguh Prihmono mengatakan barang bukti seperti serpihan kabel terbakar itu harus dianalisa di Labfor Semarang untuk bisa mengungkap penyebab terbakarnya pasar induk barang kebutuhan sehari-hari yang dihuni ribuan pedagang itu.
Menurut Kasat Reskrim Kompol Fadli, pihaknya sudah mendapatkan laporan hasil penyelidikan penyebab terbakarnya Pasar Legi dari  Puslapfor Polda Jateng. "Ya kami sudah mendapat laporan dari Pus Labfor Polda Jateng. Hasil penyelidikan Tim Labfor menyebutkan penyebab kebakaran adalah korsleting listrik (hubungan arus pendek.Red)," papar Kompol Fadli.
Menurut Kompol Fadli , percikan api dari hubungan arus pendek listrik itu membakar barang-barang di sekitar Pasar Legi yang mudah terbakar. Kemudianmerembet hingga membakar semua bangunan Pasar Legi hingga ludes tinggal puing-puing.
Saat disinggung akar permasalahannya karena kelebihan daya atau masalah lain, Kasat Reskrim Polresta Solo, Kompol Fadli, mengatakan pihaknya kurang tahu. "Yang jelas, kebakaran tersebut diakibatkan oleh korsleting listrik," ujarnya .
Dengan diketahui adanya kosleiting yang menjadi penyebab terbakarnya Pasar Legi, lanjut Kompol Fadli, maka pihaknya tak memeriksa saksi lanjutan, atau penyelidikan terbakarnya Pasar Legi dihentikan. "Pasalnya akibat kebakaran bukanlah kesalahan manusia."ujar Kompol Fadli. (Hwa)