SOLO, KRJOGJA.com - Pasar darurat untuk menampung pedagang Pasar Legi yang kehilangan tempat berdagang akibat kebakaran awal pekan lalu, akhirnya memanfaatkan material bekas pasar darurat pedagang Pasar Klewer. Material berbahan kerangka besi, atap galvalum, serta dinding GRC board tersebut, tak dipergunakan lagi sejak pertengahan tahun 2017 lalu, sehingga tinggal memindahkan dari kawasan Alun-alun Utrar (Alut) ke sekitar pasar legi.
Baca Juga:Â Pasar Legi Solo Ludes Terbakar
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menjawab wartawan, di sela memantau pembuatan pasar darurat di kawasan Pasar Legi, Senin (5/11/2018), mengungkapkan, pilihan memanfaatkan material bekas pasar darurat pedagang Klewer, jauh lebih efektif, baik dari sisi pembiayaan maupun waktu pengerjaan. Pembuatan pasar darurat pedagang Pasar Legi tak perlu lagi pengadaan material baru, bahkan kondisi bangunan relatif lebih bagus dan aman dari guyuran hujan ataupun terpaan sinar matahari.
Baca Juga:Â Pedagang Pasar Legi Butuh Lapak Darurat
Pembuatan pasar darurat, diperkirakan dapat dirampungkan dalam tempo satu minggu, dengan mengerahkan sejumlah tukang, dibantu para relawan termasuk petugas lapangan dari beberapa Organisasi perangkat Daerah (OPD), diantaranya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perdagangan (Disdag), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR), serta Dinas Pemadam Kebakaran. "Dikerjakan secara keroyokan, agar cepat rampung, dan para pedagang dapat beraktivitas kembali normal," ujarnya sembari menyebut, sementara ini para pedagang beroperasi tersebar di sekitar Pasar Legi dengan membuka lapak ala kadarnya.
Sedangkan pasar darurat, ditempatkan di areal parkir sisi Utara Pasar Legi terbagi dalam empat block yang masing-masing mampu menampung sekitar 200 pedagang los. Jika masih ada pedagang belum tertampung, dicarikan lokasi lain dengan memanfaatkan beberapa ruas jalan di sekitar Pasar Legi, antara lain jalan Sabang dan Jalan Lumban Tobing. Pria yang akrab disapa Rudy itu memastikan, seluruh pedagang akan tertampung di pasar darurat, sedangkan proses penempatan secara teknis diserahkana kepada Dinas Perdagangan dan paguyuban pedagang.
Baca Juga:Â Pasar Legi Terbakar, Waspadai 'Pedagang Siluman'
Di sisi lain, Kepala Disdag, Subagyo, mengungkapkan, jumlah pedagang Pasar Legi tercatat 2.440 pedagang, terdiri 245 pedagang kios, 1.645 los, serta 550 pelataran. Jumlah tersebut belum termasuk pedagang yang beroperasi pada sore dan dini hari yang selama ini memanfaatkan pelataran parkir sisi Barat dan Selatan. "Mereka memang berjualan di luar pasar dan beroperasi pada jam-jam tertentu," ujarnya sembari menyebut mereka itu pula yang menghidupkan pasar selama 24 jam tanpa henti.