SRAGEN, KRJOGJA.com - Pemerintah pusat diminta segera membangun embung dan waduk baru di Kabupaten Sragen sebagai penanggulangan bencana kekeringan yang semakin meluas. Penanganan bencana kekeringan tidak bisa diserahkan kepada pemerintah daerah mengingat keterbatasan anggaran.Â
Anggota Komisi IV DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti di sela kegiatan reses di Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, Sragen, Rabu (8/8) mengatakan, kekeringan yang melanda Sragen mengancam produktivitas pertanian. Para petani di wilayah kekeringan tidak bisa lagi menanam padi karena ketiadaan suplai air.Â
"Beberapa kecamatan seperti Mondokan, Jenar, Tangen serta Plupuh, petani hanya berani tanam palawija, karena memang air tidak ada. Makanya harus dibangun embung-embung baru agar petani tetap bisa menanam padi," ujarnya.
Menurut Agustina, pihaknya akan terus menekan pemerintah agar mengupayakan anggaran pembangunan embung atau waduk bari di Sragen. Sebenarnya beberapa waktu lalu, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku telah berupaya menukar aspirasi dengan Komisi V untuk pembuatan embung di Sragen. Namun tidak ada satupun wakil rakyat lain yang mau karena di dapil (daerah pemilihan) masing-masing juga membutuhkan.
Sedangkan untuk mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah, jelas Agustina, adalah hal yang mustahil karena aggaran daerah suda habis untuk belanja rutin. Sebenarnya bisa saja mengandalka anggaran provinsi, tapi itu juga sangat terbatas.
"Pemerintah pusat harus 'back up' agar produktivitas pertanian di Sragen tidak merosot karena kekeringan. Bagaimanapun, Sragen merupakan lumbung beras terbesar di Jawa Tengah," tandasya. (Sam)