SRAGEN, KRJOGJA.com - Salah satu kiai kondang di Sragen, Syarif Hidayatullah atau akrab disapa Abah Syarif secara mengejutkan mencabut dukungannya untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Keputusan ini sebelumnya sudah kerap disampaikan setiap kali ada pertemuan dengan masyarakat.
"Saya kecewa dan memutuskan untuk 'minggat' dari PKB. Saya sudah sampaikan setiap ada kesempatan ketemu masyarakat dimana-mana. Pemicunya satu, PKB saya anggap bukan lagi partai yang demokratis," ujar Abah Syarif, Jumat (04/05/2018).
Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda, Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Sragen ini menyatakan, sikap politiknya untuk hengkang dari PKB itu akibat ketidakpuasannya dengan cara PKB dalam membuat keputusan. Terutama saat berlangsung musawarah cabang (Muscab) yang kemudian memutuskan Mukafi Fadli kembali memimpin DPC PKB Sragen.
Meskipun salah satu putranya, Bombong Lukito Samudro, saat ini masih duduk sebagai anggota DPRD Sragen melalui PKB. Keputusannya ini diambil akibat partai yang dinilainya tidak demokratis.Â
Bombong Lukito sendiri menurutnya, tetap akan duduk di DPRD sampai masa jabatannya habis. Syarif mengaku salah satu putranya tersebut terpilih menjadi wakil rakyat dan membawa amanat rakyat sehingga harus selesai sampai jabatan berakhir. Selain itu, selama menjadi wakil rakyat, dia mendidik anaknya untuk tidak mengambil uang sepeser pun. (Sam)