SOLO, KRJOGJA.com -Kementerian Pertanian melakukan optimalisasi terhadap pemanfatan bantuan alat pertanian agar ke depan diketahui kapasitas pakai. Selama ini tidak pernah diketahui berapa kapasitas pakai Alsinta (alat mesin pertanian). Optimalisasi untuk mendukung upaya peningkatan produktivitas pertanian di tanah air.
"Pak Menteri menugaskan kami untuk mendata pemakaian Alsinta dalam rangka optimalisasi," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS dalam Rakor optimalisasi pemanfaatan bantuan Alsinta guna mendukung peningkatan produksi pertanian propinsi Jawa Tengah di hotel Alana, Kamis (22/2).
Dari gerakan minitoring dan evaluasi Alsinta akan diketahui berapa dan dimana yang kondisinya rusak atau kondisinya layak tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Diakui Momon, ia menemukan traktor yang dialihfungaikan menjadi alat penyedot air. Atau ada juga yang masih belum terpakai dalam keadaan masih terbungkus plastik.
"Di Kalimantan Barat pengalihan fungsi traktor bermula karena tidak busa dipakai di lahan gambut. Dengan pendataan ini nantinya mesin traktor yang dipakai penyedot air akan dikembalikan," ujarnya.Â
Momon menjelaskan pada tahap pertama monitoring dan evaluasi terhadap mesin traktor untuk di 13 propinsi. Jumlah traktor roda 2 seluruhnya 113.515 unit. Setiap traktor harus bisa dikerjakan 0.3-0.5 hektar/hari.
"Jika pemanfaatan tidak optimal Alsitan bisa dialihkan ke Poktan/Gapoktan yang lain. Kami siap melakukan pengecekan terhadap pemanfatan setiap individu alat. Setelah traktor akan dilanjutkan terhadap optimalisasi penggunaan Combain." (Qom)