solo

Kritik Penebangan Pohon Fly Over Manahan 'Lebai'

Minggu, 5 November 2017 | 10:55 WIB

SOLO, KRJOGJA.com - Kritik penebangan pohon dengan pemasangan karangan bunga duka cita yang diinisiasi sekelompok warga, dinilai terlalu berlebihan atau lebai.

Penebangan pohon di sekitar persimpangan sebidang Manahan yang kemudian dipersoalkan itu, terkait kepentingan lebih besar berupa pembangunan  fly over Manahan guna mengurai kemacetan lalu lintas.

Walikota SOlo, FX Hadi Rudyatmo menilai penebangan sejumlah pohon di kawasan persimpangan sebidang Manahan, telah dikompensasikan dengan penanaman sepuluh batang pohon baru. 

"Sesuai aturan main, setiap penebangan satu pohon, itupun harus dengan alasan jelas. seperti untuk kepentinghan lebih besar, kondisi pohon terancam roboh, dan sebagainya, harus diganti dengan penanaman sepuluh pohon baru."

Menurut Walikota Kalaupun ada alternatif menghindari penebangan dengan memindahkan ke lokasi lain, biaya yang dibutuhkan terlalu besar dan pohon berpotensi mati. Contohnya, saat pemindahan pohon asam di kawaan Ngarsopura, diperlukan biaya sekitar Rp 40 juta. 

"Lebih efektif dan efisien, jika anggaran itu dimanfaatkan untuk  membeli pohon baru dengan ukuran lumayan besar disertai garansi dapat tumbuh dan berkembang, hanya dengan anggaran sekitar Rp 1 juta per pohon," ujarnya.

Sebagaimana dikhabarkan, sekelompok warga memasang karangan bunga duka cita di ruas jalan Slamet Riyadi, sebagai kritik atas penebangan pohon di kawasan persimpangan sebidang Manahan. (Hwa)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB