SOLO, KRJOGJA.com - Jambore Nasional Gerakan Revolusi Mental selama tiga hari di Solo yang dijadwalkan akan dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi), diproyeksikan bisa menjadi titik balik perubahan, setidaknya dalam tiga elemen penting, masing-masing etos kerja, gotong royong, serta integritas. Bahkan tiga hal tersebut, diharapkan menjadi pedoman segenap bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Direktur Jenderal (Dirjend) Politik dan Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Mayjend (Purn) Soedarmo, menjawab wartawan usai rapat final Jambore Nasional Gerakan Revolusi Mental di Balaikota, Rabu (23/8/2017), menambahkan, revolusi mental yang mengarah pada perubahan etos kerja, gotong royong, dan integritas, menjadi semacam role model. Sedangkan aplikasi dari tiga arahan utama, dijabarkan dalam lima gerakan, masing-masing Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.
Selama tiga hari Jambore Gerakan Revolusi Mental dari 25027 Agustus nanti, lima tema besar gerakan revolusi mental itu, akan dipertajam lewat rembug nasional dalam forum terpisah, melibatkan berbagai elemen masyarakat dari seluruh Indonesia. Penajaman dalam rembug nasional, diupayakan bersifat aplikatif, benar-benar dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan birokrasi maupun masyarakat pada umumnya.
Menjawab pertanyaan peserta Jambore Nasional Gerakan Revolusi Mental yang baru kali pertama digelar, Soedarmo mengungkapkan, diproyeksikan melibatkan sekitar 15 ribu orang mewakili berbagai elemen masyarakat dari seluruh Indonesia. Selain itu, sembilan menteri Kabinet Kerja, 34 gubernur, serta 514 bupati/walikota dijadwalkan juga ikut hadir.
Rencananya, agenda serupa dilangsungkan secara rutin satu tahun sekali dengan tuan rumah bergiliran. "Kali pertama Solo jadi tuan rumah, dan tahun depan giliran Provinsi Sulawesi Utara yang telah menyatakan kesediaan sebagai tuan rumah penyelenggraan Jambore Nasional Gerakan Revolusi Mental kedua," ujarnya.(Hut)