KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Karanganyar mengandalkan sosialisasi pemotongan hewan dan pengawasan ternak untuk memastikannya layak dikurbankan. Sosialisasi itu menggantikan pelatihan jagal yang dihapus tahun ini.
“Pelatihan jagalnya sudah tidak ada lagi. Pengajuan pada pembahasan APBD kemarin tidak disetujui,†kata Staf Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan, Fathurrahman kepada wartawan, Senin (21/8/2017).
Pada tahun-tahun sebelumnya, pelatihan jagal merupakan kegiatan rutin jelang Idul Adha. Para jagal selain mendapat pendampingan dari Pemkab juga menerima hibah pisau pemotong daging. Meski program itu ditiadakan, Fathurrahman mengatakan tetap dilakukan pendampingan melalui sosialisasi.
“Sosialisasinya pekan lalu di kantor dinas. Tiga orang per kecamatan diundang. Totalnya 51 orang. Disosialisasikan tips memilih hewan kurban layak, memelihara sebelum dipotong dan tata cara pemotongan hingga pengelolaan limbahnya,†katanya.
Jelang Idul Adha, Disnakkan menyiapkan tim pengawasan lapangan. Mereka mulai bergerak pada 28-30 Agustus 2017 di pasar tumpah penjualan hewan ternak wilayah Jaten, Tasikmadu, Karanganyar Kota dan Gondangrejo. Pengawasan berlanjut dengan sasaran kualitas hewan kurban di masjid dan majelis pada 31 Agustus dan 1 September 2017.
“Jelang dipotong, pengawasannya pada kesejahteraan hewan. Hewan yang layak akan ditandai. Sedangkan usai dipotong, sasaran pengawasan pada kualitas daging,†katanya.
Pengawasan dan pendampingan Disnakkan untuk mengantisipasi peredaran penyakit melalui konsumsi daging tidak sehat seperti antraks, TBC, cacing hati dan hepatitis. (R-10)