SRAGEN, KRJOGJA.com - Sejumlah waduk di Kabupaten Sragen mulai mengering seiring datangnya musim kemarau. Keringnya waduk mulai dikeluhkan petani dan mengancam produktivitas tanaman padi yang selama ini menjadi andalan Sragen.
Salah satu waduk yang mengering total adalah Waduk Botok di Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung. Air di Waduk Botok bahkan sama sekali sudah tidak ada. Tanah di dasar waduk sudah kelihatan dan mulai merekah. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.Â
"Sudah dua pekan ini kering total. Kondisi seperti ini sudah rutin terjadi setiap kemarau datang," ujar Sukiman, salah satu warga yang tinggal di dekat Waduk Botok, Jumat (4/8).
Menurut Sukiman, kondisi endapan sedimen Waduk Botok terbilang sudah cukup parah. Kondisi itu membuat daya tampung waduk menurun signifikan dibandingkan saat kali pertama difungsikan. "Air sungai yang masuk ke waduk selalu berwarna cokelat bercampur lumpur, sehingga membawa endapan," jelasnya.
Waduk Botok selama ini dimanfaatkan banyak petani di sepanjang aliran irigasinya. Bila air waduk habis, petani harus memutar otak dan bekerja ekstra untuk mendapatkan air dari sumber lain. Penyusutan air juga terjadi di Waduk Brambang Desa Wonokerso, Kecamatan Kedawung. Volume air waduk yang tinggal sedikit dimanfaatkan sejumlah warga untuk memancing ikan di tengah waduk. (Sam)