KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Kalangan DPRD Kabupaten Karanganyar mendesak Pemkab memastikan tampilan di acara musik siaran langsung salah satu stasiun TV swasta nasional di alun-alun kota pada 15-16 Juli mendatang tidak menerabas batas kesopanan. Apalagi, program hiburan itu berembel-embel HUT ke-100 Kabupaten Karanganyar.
“Koridor acara itu harus jelas. Pemkab tak boleh membiarkan acara itu lepas kendali. Seluruh konten sebaiknya santun, karena itu akan ditonton seluruh masyarakat Indonesia. Sopan dari sisi kostum artis, penuturan dan perilaku,†kata Ketua Fraksi PKB DPRD Karanganyar, Toni Hatmoko kepada KRJOGJA.com, Kamis (13/7/2017).
Sebagaimana diberitakan, sebuah stasiun TV swasta nasional akan menyiarkan secara langsung program hiburannya dengan mengambil lokasi di alun-alun kota di Karanganyar, Sabtu-Minggu (15-16/7/2017). Muatan lokal akan ikut disuguhkan dalam siaran berdurasi sembilan jam itu, seperti pariwisata lereng Lawu, kuliner khas, kearifan warga hingga band anak muda. Pihak penyelenggara juga menyiapkan host dan artis ibu kota.
Toni mengatakan, jangan sampai acara itu justru mencoreng nama Karanganyar karena ulah brutal penonton maupun perilaku kurang pantas artis di atas panggung.
“Kalau isinya hanya lelucon tak mendidik. Sama saja. Percuma,†katanya.
Secara pribadi, dirinya menyambut baik penyelenggaraan acara musik milik salah satu stasiun TV swasta nasional itu di Karanganyar. Diyakini, hal itu efektif mempromosikan industri pariwisata Bumi Intanpari. Mengenai acara yang dikemas memeriahkan HUT ke-100 Kabupaten Karanganyar, Toni sepakat.
“Anggaran HUT Karanganyar Rp 600 juta saja dan sudah teralokasi ke OPD. Itu tidak akan cukup membayar acara musik itu,†katanya.
Jika memang benar acara itu dibiayai CSR, ia meminta kerjasamanya bisa tercatat dan dapat dipertanggungjawabkan.