solo

Demam Bunga Dukungan Menjalar ke Solo

Kamis, 4 Mei 2017 | 13:31 WIB

SOLO (KRjogja.com) - Demam karangan bunga yang bermula dari dinamika Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, menjalar ke Solo. Halaman Balikota, menjadi sasaran pengiriman karangan bunga dengan identitas pengirim tersamarkan. Kiriman karangan bunga ini, diketahui sejak Rabu (3/5) malam, dan bertambah lagi pada Kamis (4/5) pagi, diantarkan pegawai rumah bunga penerima pesanan. 

Berdasar pantauan KR, di lapangan, Kamis (4/5), belasan karangan bunga tersebut berjajar rapi di depan Pendapi Gedhe Balaikota, diantaranya bertuliskan kalimat dukungan terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POlri) yanag senantiasa menjaga empat pilar, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, terlihat pula karangan bunga bertuliskan kalimat 100 persen wong Solo, 100 persen Indonesia, 100 persen Pancasila, UUD 45, dan NKRI harga mati.

Sedangkan pengirim karangan bunga, pada umumnya menggunakan identitas tersamarkan, bahkan cenderung nyeleneh, seperti rempongerz, grup sebelahnya lagi, BL 86, joel_wid, Kel Sdap by dkt, dan sebagainya. "Tidak tahu, siapa yang mengirimkan karangan bunga ke sini, sebab pegawai rumah bunga yang mengantarkan hanya menyebut ditugaskan mengirimkan karangan bunga ke Balaikota," ujar salah seorang petugas keamanan di Balaikota Solo.

Demikian halnya, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat dikonfirmasi wartawan, menyebut, tidak mengetahui secara persis kiriman karangan bunga ke Balaikota. Bahkan dia mengetahui perihal kiriman karangan bunga dari upload foto via Whats App (WA), pada Kamis (4/5) pagi. Meski begitu, dia tak mempersoalkan ekpresi masyarakat yang dituangkan lewat karangan bunga, sepanjang tak memuat kalimat bernada provokasi. Kalau sekadar dukungan terhadap NKRI, menurutnya, sebagai hal yang wajar, sebab setiap warga negara memang memiliki kewajiban ikut menjaga keutuhan NKRI.

Menjawab pertanyaan sasaran pengiriman bunga ke balaikota, sementara dari sisi isi kalimat tertuju pada institusi TNI dan Polri, pria yang akrab di sapa Rudy itu menyebut, pada prinsipnya, balaikota merupakan rumah rakyat yang dapat digunakan warga untuk mengekpresikan uneg-unegnya. Meski begitu, fenomena karangan bunga tersebut, mesti dipantau guna menghindari kemungkinan kemunculan kalimat-kalimat provokatif yang justru akan mengakibatkan suasana kurang kondusif. (Hut)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB