KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Sukarelawan dari kelompok masyarakat dikerahkan mendampingi penderita tuberkulosis sampai sembuh. Mereka bertugas mengingatkan penderita agar aktif memeriksakan diri dan menjalani pengobatan teratur.Â
"Dinas kesehatan bekerjasama dengan organisasi Aisyiyah untuk partner ketuk rumah. Tugasnya mirip dengan sukarelawan pendamping minum obat (PMO). Hanya saja, partner minum obat lebih pada penyisiran penderita baru TB,†kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Fathul Munir, Minggu (16/04/2017).Â
Partner ketuk rumah berjumlah 48 orang ini mendapatkan pelatihan pendampingan penderita TB pada 2016. Kunjungan ke rumah penderita merupakan perihal urgen untuk mendeteksi kemungkinan penyakit itu menular ke orang terdekat.Â
Indikasi penyakit ini seperti batuk berlangsung dua sampai tiga pekan. Para sukarelawan itu mengajak penderita memeriksakan diri ke puskesmas terdekat dan memantau perkembangannya dalam masa pengobatan kurun waktu tertentu.Â
“Obat-obatan TB gratis. Persoalannya pada pola hidup masyarakat yang masih menganggap batuk adalah penyakit biasa. Padahal kalau positif TB, itu menular dan menjadi faktor penyebab kematian. Agar bisa sembuh, penderita harus rutin minum obat,†lanjutnya. (R-10)