SOLO,KRJOGJA.com - Perundingan selama enam jam antara tim lima (Panca Narendra) pimpinan KGPH Benowo dengan Dewan Adat yang diwakili KGPH Poeger berlangsung alot, Selasa (4/4/2017). Lokasi perundingan yang dijaga ratusan polisi dan TNI berpindah dari Kamandungan akhirnya dipilih di tempat netral di markas Pusat Pendidikan Topografi (Pusdiktop) TNI Angkatan Darat yang berjarak sekitar 500 meter dari kraton Kasunanan Surakarta.
Perundingan sesama putra PB XII itu membahas tentang menginventarisir kunci-kunci sejumlah ruang yang dibutuhkan untuk keperluan prosesi jumenengan. Kedua membuka akses raja kraton kasunanan Surakarta PB XIII agar bisa masuk ke ruang semedi di Ndalem Ageng termasuk ke Sasana Sewoko lokasi jumenengan, yang hingga kini kuncinya masih di bawa pihak Dewan Adat. Ketiga membuka akses pintu utama Kraton Surakarta agar abdi dalem dapat sowan ke PB XIII dengan lancar tanpa hambatan pihak lain.
Menurut GPH Benowo awalnya GPH Poeger ngotot tidak mau masuk ke pokok masalah. “Gusti Poeger sempat berdalih tidak mau masuk ke topik perundingan karena memiliki informasi ada orang kepercayaan Presiden Jokowi yang akan turun menengahi konflik kraton Surakarta. Namun saat di cek oleh pak Kapolresta Solo ternyata tidak benar info itu, Gusti Poeger ganti mengatakan pihaknya tidak bisa memaksa anggota Dewan Adat lainnya yang memegang kunci ruangan penting untuk jumenengan menyerahkan secara suka rela,†ujar Gusti Benowo.
Perundinganpun terpaksa dihentikan, menurut Gusti Benowo akan dilanjutkan perundingan babak kedua yang menurut rencana bakal difasilitasi oleh Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo. “Kalau deadlock kami akan berkonsultasi dengan Kapolresta Solo untuk membongkar kunci dan gembok ruang penting guna jumenengan seperti gedhong pusaka, sasana sewoko, serta ruang penting lainnya agar prosesi jumenengan bisa digelar tepat waktu 22 April mendatang,â€ujarnya.
Sementara itu Gusti Poeger usai perundingan di Pusdiktop tidak mau menjawab pertanyaan wartawan langsung masuk ke bangunan museum kraton Surakarta yang berdekatan. KRJOGJA.com yang berupaya menelepon maupun mengirim SMS untuk mengkonfirmasi belum mendapat jawaban.(Hwa)