solo

TKI Semakin Banyak Minati Korea

Minggu, 2 April 2017 | 02:15 WIB

SOLO (KRjogja.com) - Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terserap ke Korea Selatan semakin banyak. Dari kouta yang diberikan Indonesia sebanyak 4.400 orang, ternyata jumlah TKI yang diterima pada 2016 mencapai 5.662 orang. Tren ini semakin mendorong calon TKI yang berbondong-bondong mengikuti tes tahap pertama melalui Employment Permit System Test Of Proficiency In Korea (EPS-TOPIK).

Dalam tes EPS-TOPIK 2017 sektor manufaktur tercatat 30.109 calon TKI, hampir separohnya mengikuti tes di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sabtu dan Minggu (1-2/4). Tes dilakukan dua tahap, tahap pertama meliputi Bahasa Korea. Tahap kedua ujian keterampilan dan kompetensi, yang akan dilaksanakan pada 24 Mei 2017.

Tes dilaksanakan Human Resource Development Service Korea (HRDK) bersama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan empat perguruan tinggi. Selain UNS,  IKOPIN (Bandung), Universitas Esa Unggul (Jakarta) dan Universitas Dr Soetomo (Surabaya).

Deputi Penempatan BNP2TKI, Agusdin Subiantoro menjelaskan pada 2017 Korea membutuhkan 58.000 orang tenaga kerja dari 16 negara, termasuk Indonesia. Kuota Indonesiansebanyak 5200 orang atau meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya (4.400), jelasnya di sela pemantauan ujian hari pertama, Sabtu (1/4).

Menanggapi masalah TKI ilegal, Agusdin menyatakan di Korea yang habis masa kontraknya, tidak ada alasan lagi tetap tinggal. Karena pada 2012 Pemerintah Korea telah menerbitkan regulasi bagi TKI yang berminat bekerja kembali di perusahaan yang sama atau perusahaan lain dalam program re-entry.

Walau demikian ternyata tetap banyak TKI yang  overstay karena masa kontraknya habis dan tetap bekerja di Korea. Diantara mereka ada TKI yang bekerja sampai 12 tahun. (Qom)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB