SRAGEN (KRjogja.com) - Warga Kabupaten Sragen patut berbangga karena salah satu putra terbaiknya, Wihaji (40) asal Desa Ngrombo, Kecamatan Plupuh, telah terpilih sebagai Bupati Batang pada Pilkada serentak 5 Februari 2017 lalu. Pria sederhana kader Partai Golkar ini tinggal menunggu dilantik secara resmi.
Sambil menunggu jadwal pelantikan, Wihaji menggelar acara syukuran di rumahnya, Desa Ngrombo pada Senin (6/3/2017). Sejumlah pejabat terlihat hadir dalam acara tersebut, seperti Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Bupati Karanganyar Juliyatmono, serta mantan Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman.
Sebuah spanduk bertuliskan 'Selamat Datang Bupati Terpilih Kabupaten Batang Bp H Wihaji, S.AG, M.PD' terpampang di gapura masuk rumahnya. Deretan panjang karangan bunga ucapan selamat juga menghiasi sepanjang jalan menuju rumah kecil bercat kuning yang dipadati ratusan warga.
Saat ditemui wartawan, Wihaji yang diperbincangkan banyak warga langsung menyapa dengan nada bicara bersahaja khas anak desa. Dia mengenakan kemeja batik merah dengan peci. "Ini acarane orangtua Mas. Katanya bersyukur anake duwe cita-cita wis diridhai karo Gusti Allah. Jadi ini syukurane orangtua. Saya termasuk yang diundang," ujarnya.
Pria tiga anak kelahiran 22 Agustus 1976 itu memang mengaku tak menyangka bisa terpilih menjadi pemimpin di luar tanah kelahirannya. Selain bukan asli Batang, ia menyadari bahwa dirinya maju Pilkada Batang hanya bermodalkan penugasan dari DPP Partai Golkar. Sementara ia dilahirkan bukan dari kalangan berada atau pejabat melainkan dari keluarga sederhana dengan finansial jauh dari kata mumpuni.
Wihaji menuturkan, bapaknya Parjiyo (70) hanyalah pensiunan PNS sedangkan ibunya, Parmiatun (65) hanya ibu rumah tangga. "Saya sendiri juga nggak tahu. Tapi mungkin ini jalan dari Gusti Allah sama saya. Kebetulan istri saya orang Batang, keluarga banyak di sana. Ketika tiba-tiba DPP menugaskan saya jadi calon bupati, saya sempat merenung, dan Alhamdulilah rakyat ternyata juga mendukung," tuturnya.
Wihaji mengaku akan belajar dari bupati-bupati lain untuk membangun Batang nanti. Termasuk belajar dari Bupati Sragen dan Karanganyar. "Apa program yang baik dari Sragen dan Karanganyar, akan kami terapkan di Batang nanti. Begitu sebaliknya, jika Batang punya program baik, akan kami tularkan," tambahnya. (Sam)