solo

Psst.., Awas Ada Calo Di Pasar Matesih Dan Nglano

Minggu, 29 Januari 2017 | 09:42 WIB

KARANGANYAR (KRjogja.com) - Terjadi pungutan liar (pungli) penempatan kios dan los Pasar Nglano dan Matesih diantisipasi menjelang penempatan ratusan pedagang ke dua pasar tradisional itu. Di bangunan hasil revitalisasi, pedagang bersurat hak penempatan (SHP) dipastikan menempatinya cuma-cuma. 

"Pedagang gratis memakai kios dan los. Tidak ada uang yang harus diganti ke Pemkab untuk menempatinya. Jika ada yang meminta uang dengan dalih berjasa memperjuangkan, jangan dikasih. Itu pungli!" kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Minggu (29/01/2017). 

Di Pasar Matesih, Pemkab membangun 161 kios sayur, 17 kios buah, los berkapasitas 512 lapak dan fasilitas sanitasi dengan dana Rp 14,9 miliar pada APBD 2016. Selama pembangunan pasar induk, seluruh aktivitas jualan dipindah sementara ke lapangan Desa Matesih. 

Begitu pula pedagang Pasar Nglano, dimana mereka bakal menempati delapan los berkapasitas 416 lapak, 183 kios sayur dan 28 kios burung berkicau. Di pasar tradisional yang terletak di Tasikmadu ini, APBD 2016 mengalokasikan Rp 16,4 miliar. 

"Pak lurah pasar harus mengawasi penempatan kios dan lapak. Terutama untuk mencegah pungli. Jika oknum dinas melakukan itu, akan langsung diberi sanksi berat," katanya. 

Bupati menambahkan masyarakat dipersilakan ikut mengawasi atau melapor ke Satgas Saber Pungli di Polres Karanganyar apabila mendapati praktik tak terpuji itu. Saat semua pihak ikut mengawasi, tertutup celah aksi calo kios atau los. Lebih lanjut dikatakan, pemegang SHP dua pasar tradisional itu dipersilakan menempati sesuai posisi semula. Penempatan itu tidak akan diundi.  (R-10)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB