KARANGANYAR (KRjogja.com) - Pementasan wayang kulit lakon Semar Boyong Wisnu Manunggal di plasa alun-alun Karanganyar menjadi sajian istimewa di Hari Wayang Dunia, Senin (7/11/2016) malam. Dua maestro dalang, Ki Anom Suroto dan Ki Manteb Soedharsono, berduet di satu panggung didampingi 99 pesinden.
Antusias penonton menyaksikan pagelaran itu sampai berpungkas hingga Selasa (8/11/2016) dini hari sepadan dengan momentum berharga pertemuan dua dalang yang menjadi rujukan para seniman. Cerita pengabdian Semar terhadap sosok manifestasi Sri Rama di tokoh protagonis Ramayana dan Mahabharata disampaikan sesuai pakem mendalang oleh keduanya. Penikmat seni tentu merasakan penyampaian masing-masing dalang begitu kental dengan ciri khasnya, yakni tata wicara ki Anom Suroto dan sabetan wayang ki Manteb. Keduanya bergiliran dalam satu kelir diawali ki Anom sampai adegan limbukan setelah itu giliran ki Manteb adegan paseban jawi sampai perang gagal. Begitu seterusnya sampai sampai tancep kayon penanda lakon Semar Boyong berakhir.
Panitia Pagelaran Wayang Kulit, Sarno mengatakan sukses kolaborasi dua maestro dalang menepis anggapan keduanya sulit dipertemukan di satu pentas. Kabar keduanya kurang cocok, otomatis ditepis di pementasan semalam suntuk. Selain mengobati kangen para pecintanya, pementasan kolaborasi ini memberikan pengalaman tak terlupakan.
“Menceritakan Semar sebagai pamong. Terjadi huru-hara di negara Astina, Pancawati dan Amarta. Keadaan bisa tenang dengan hadirnya Semar sang pencerah,†katanya.
Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono sengaja mengundang dua dalang kondang guna memeriahkan rangkaian acara HUT ke-99 Kabupaten Karanganyar. Pesinden berjumlah 99 orang menandai usianya di tahun ini. Ia mengatakan, duet dua dalang tersohor merupakan momen tepat memperingati Hari Wayang Dunia yang jatuh pada 7 November.
“Seni pewayangan tidak lepas dari karawitan dan pengrawitnya. Harapannya setelah wayang diakui menjadi warisan budaya dunia, kesenian yang tumbuh bersamanya juga ikut dilestarikan. Patut dikenalkan ke dunia internasional,†pungkasnya. (R-10)