SOLO (KRjogja.com) - Tak memungkiri kemungkinan masih ada praktik pungutan liar (pungli) dalam layanan publik, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo berobsesi memberantas aksi kejahatan ini hingga ke titik nol. Bahkan dia meminta warga yang kebetulan terkena pungli, segera melapor langsung melalui Short Message Service (SMS), WhatsApp, atau media komunikasi lain, agar dapat dilakukan tindakan secara cepat berupa pemecatan terhadap oknum pelaku pungli.
Tidak perlu menyertakan bukti hitam atas putih, jelas Walikota FX Hadi Rudyatmo, cukup menyebutkan identitas pelaku, besaran pungli, waktu dan jenis layanan saat kejadian, sebagai dasar penelusuran lebih lanjut. Upaya pemberantasan pungli, jelasnya menjawab wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (13/10/2016), sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, diantaranya dalam bentuk penyederhanaan birokrasi pelayanan, penetapan tarif resmi secara terbuka, pengawasan internal dan sebagainya.
Meski begitu, tambahnya, tak menutup kemungkinan masih ada oknum birokrasi mencuri kesempatan dengan melakukan pungli. Di sinilah peran masyarakat ikut memberantas pungli sangat strategis, ujarnya, diantaranya dengan melapor ketika dikenakan pungli. "Semua warga Solo sudah mengetahui nomor handphone saya, tinggal telepon langsung, mengirim SMS, atau WhatsApp dengan menyertakan kronolis kejadian," ujarnya sembari menyebut, sejauh ini memang belum pernah ada laporan dari masyarakat terkait pungli.
Karenanya, ketika pemerintah pusat menelorkan kebijakan pemberantasan pungli, pria bersapaan akrab Rudy ini mendukung seribu persen. Apapun alasannya, pelayanan secara cepat, mudah, ramah, sesuai tarif resmi, menjadi dambaan rakyat, dan itu juga menjadi obsesinya dalam melayani masyarakat. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pemberantasan pungli sebagaimana diisyaratkan pemerintah pusat. (Hut)