SOLO (KRjogja.com) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, Selasa (21/06/2016), meninjau sejumlah sekolah di Solo yang terdampak banjir. Beberapa sekolah yang Minggu (19/06/2016) lalu tergenang banjir akibat luapan Bengawan Solo, diantaranya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Muhammadiyah, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Joyontakan, SDN Mijipinilihan, SDN Wonosaren, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6, dan lain-lain.
Dalam kaitan bencana banjir yang melanda beberapa daeraha di Jawa Tengah (Jateng) jelas Anis Baswedan, menjawab wartawan di sela peninjauan, Selasa (21/06/2016), pihaknya menerjunkan empat tim untuk mendata kerusakan fasilitas pendidikan akibat banjir. Data kerusakan yang terkumpul, baik fisik, peralatan maupun buku-buku pelajaran, dijadikan dasar penanganan lebih lanjut. Sarana fisik yang rusak, segera diperbaiki, sedangkan fasilitas pendukung, seperti buku, komputer dan sebagainya, dapat segera pula diganti.
Diproyeksikan, pada hari pertama masuk sekolah 18 Juli mendatang, seluruh perangkat pendukung aktivitas belajar mengajar dalam kondisi siap dioperasionalkan. Saat terjadi bencana banjir, tambahnya, kebetulan memasuki musim libur, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar, selain pula tersedia kesempatan cukup panjang melakukan perbaikan ataupun penggantian fasilitas pendidikan.
"Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menginstruksikan," ujarnya. Negara harus hadir setiap kali terjadi bencana, sehingga rakyat tidak sendirian menghadapi musibah. Dengan menerjunkan tim khusus, dia berharap seluruh kebutuhan rakyat terkait dengan bencana dapat terpenuhi. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sendiri sudah mengambil langkah cepat, ujarnya, sehingga dampak bencana tak berlarut-larut, bahkan semua fasilitas pendidikan yang sempat tergenang banjir hingga Selasa (21/06/2016) dalam kondisi bersih. (Hut)