Krjogja.com - WONOGIRI - Munculnya aksi penolakan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro Wonogiri hanya permasalahan miskomunikasi.
Menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo, TPS3R adalah infrastruktur untuk mengelola sampah masyarakat. "Beda dengan tempat pembuangan sampah yang biasa menimbulkan bau tak sedap. Kalau ada yang belum paham atau mis jajaran terkait perlu membuka ruang untuk dialog, ruang diskusi. Mediasi dengan beberapa pihak lagi, sebelumnya sudah kita lakukan," kata bupati saat dikonfirmasi masalah itu, Minggu (3/9).
Baca Juga: Anak-Anak di China Bakal Dibatasi Pakai Ponsel, Cukup 40 Menit Sehari
Jiwa warga khususnya keluarga besar SMK Gajahmungkur dan TK Negeri Pembina Wuryantoro mengaku belum dilakukannya sosialisasi Bupati Wonogiri balik bertanya pola sosialisasi apa yang diharapkan. Apakah dengan sosialisasi skala kecil, sedang atau besar. "Ini yang harus kami luruskan sebagai sebuah komunikasi publik Pemkab Wonogiri," kata dia.
Menurut Bupati pembangunan TPS3R Wuryantoro senilai Rp 500 jutaan itu sebagai program pusat yakni Kementerian LH sementara Wonogiri hanya menerima. Termasuk proyek yang awalnya direncanakan dimulai tahun depan namun kenapa maju 2023 ini adalah kewenangan pusat. "Kami telah minta DLH dan camat agar berkoordinasi dengan lurah untuk melakukan pola mediasi yang baik," tutur dia. (Dsh)