solo

Cegah Intoleransi, Siswa SMA Digembleng Sosialisasi Cakap Digital Adipangastuti

Rabu, 11 Oktober 2023 | 09:42 WIB
Ratusan siswa SMA Negeri Sumberlawang Sragen dikumpulkan dan diberikan sosialisasi cakap digital program sekolah Adipangastuti (foto:said masykuri)
 
 
SRAGEN, KRjogja.com - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Sumberlawang, Sragen, mengikuti kegiatan sosialisasi cakap digital program sekolah Adipangastuti, Rabu (11/10/2023).
 
Program ini bertujuan untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas, cakap digital dan berbudaya hasthalaku guna mencegah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
 
Kegiatan sosialisasi digelar dengan menggandeng NGO Solo Bersimfoni yang bertugas memberikan materi sosialisasi.
 
Program sekolah Adipangastuti sendiri sudah diterapkan di 14 SMA Provinsi Jawa Tengah dan salah satunya SMA Negeri 1 Sumberlawang Sragen. 
 
Tujuan implementasi model Sekolah Adipangastuti yakni membuat program pencegahan intoleransi dan kekerasan di sekolah dengan pendekatan milenial dan digital.
 
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Sumberlawang, Suranti Tri Umiatsih mengatakan, total ada 930 siswa yang mengikuti sosialisasi kegiatan program Adipangastuti. Melalui Hasthalaku diharapkan para siswa bisa berperilaku njawani dan sekaligus mencegah budaya negatif.
 
 
Menurut Suranti, kegiatan sosialisasi cakap digital ini merupakan rangkaian dari penerapan program sekolah Adipangastuti. Kebetulan SMA Negeri 1 Sumberlawang terpilih untuk percontohan penerapan program sekolah Adipangastuti.
 
"Kalau untuk Sragen, ada tiga sekolah yang terpilih untuk program Adipangastuti yakni SMA Negeri 1 Sumberlawang, SMA Negeri 3 Sragen dan SMA Negeri Gemolong," ujarnya.
 
Suranti menjelaskan, Hasthalaku yang diterapkan di lingkungan sekolah di antaranya jiwa gotong royong, grapyak semanak (ramah tamah), guyub rukun (kerukunan), lembah manah (rendah hati), ewuh pekewuh (saling menghormati), pangerten (saling menghargai), andhap asor (berbudi luhur), dan tepa slira (tenggang rasa).
 
Itu adalah perilaku positif yang bersumber dari kearifan lokal orang jawa dan ini diterapkan di sekolah.
 
Sementara, Ketua Solo Bersimfoni, Farid Sunarto mengatakan, Solo Bersimfoni telah menjalin kerjasama dengan tujuh sekolah formal SMA yang melaksanakan program Sekolah Adipangastuti.
 
 
"Kami Solo Bersimfoni merupakan Non Government Organization (NGO) melaksanakan program dari implementasi perpres tahun 2021 tentang rantai perencanaan nasional pananggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.
 
Kemendikbud diberikan mandat untuk pencegahan, yang melakukan tindakan yang bersifat fundamental, yaitu upaya pencegahan radikalisasi," tandasnya.
 
Menurut Farid, program tersebut telah diterapkan di 14 sekolah SMA di Jawa Tengah yang sudah mulai berjalan. "Banyak program Sekolah Adipangastuti ini, di antaranya membuat film ataupun podcast.
 
Sekolah ini menerapkan program selama enam bulan yang dimasukkan ke sekolah formal. Tujuannya yaitu membuat program pencegahan intoleransi dan kekerasan di sekolah dengan pendekatan milenial dan digital," tambahnya. (Sam)
 
 
 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB