solo

Rokok Sumbang Inflasi Tinggi di Wonogiri

Jumat, 2 Februari 2024 | 19:45 WIB
ilustrasi rokok

KRjogja.com, WONOGIRI - Rokok menjadi komuditas penyumbang terbesar laju inflasi di daerah Kabupaten Wonogiri. Sementara Bupati Wonogiri Joko Sutopo merasa dirugikan dengan adanya metodologi yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menentukan angka kemiskinan daerahnya.

"Kami sangat dirugikan karena potensi hampir 38 persen warga Wonogiri yang merantau tidak tersentuh BPS," tandas Bupati Wonogiri Joko Sutopo, usai menghadiri high level meeting dan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Inflasi di komplek Setda Wonogiri, Jumat (2/2/2024).

Yang disentuh dalam metodologi, kata dia, BPS hanya mereka yang warga Wonogiri bermukim di Wonogiri. Dampak lanjutannya banyak, salah satunya angka kemiskinan seakan tidak bergerak secara data. padahal sebuah banyak program pengentasan kemiskinan digelontorkan.

Selanjutnya untuk indeks pembangunan manusia (IPM) di faktor lama menempuh pendidikan atau indeks rata rata lama sekolah Wonogiri tercatat agak lemah. Gara garanya lagi lagi tidak semua warga yang menempuh pendidikan tersentuh metodologi BPS.

"Karena mereka yang masuk 38 persen tadi banyak yang bersekolah dan tidak bermukim di Wonogiri, mereka tidak tercatat," ujar Bupati yang akrab disapa Jekek.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Ketoprak di Jogja yang Rasanya Enak dan Murah, Mulai Rp 10 Ribuan Saja!

Atas kondisi itu, Bupati Jekek berharap adanya perubahan metodologi BPS, data statistik Wonogiri lebih akurat dan dapat menggambarkan kondisi riil masyarakat Wonogiri. Hal ini penting untuk perumusan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wonogiri.

Dalam high level meeting terungkap pula masukan dari peserta. Di antaranya penyampaian data oleh BPS masih rutin dengan memberikan keterangan pers. Padahal masih banyak seharusnya paparan yang lebih dalam bisa diberikan BPS kepada masyarakat. Karena, antusias masyarakat untuk mengetahui data statistik di BPS sangat tinggi.

Kepala BPS Wonogiri Rahmad Iswanto membeberkan pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kabupaten Wonogiri sebesar 3,56 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,98.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Meliputi kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,70 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,95 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen. (Dsh)

 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB