solo

Pemkab Sukoharjo Tekankan Pemenuhan Gizi Keluarga untuk Tekan Stunting

Kamis, 4 Juli 2024 | 13:05 WIB
Arsip foto. Sukoharjo Etik Suryani membuk acara Advokasi KIE Membangun Ketahanan Keluarga Bersama Stakeholder dan Mitra Kerja di Kampung KB. ( (Wahyu imam ibadi))

Krjogja.com - SUKOHARJO - Angka kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami penurunan. Pemkab Sukoharjo menekankan pentingnya pemenuhan gizi keluarga melalui sayuran yang ditanam sendiri di pekarangan.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Kamis (4/7/2024) mengatakan, Pemkab Sukoharjo serius dalam penanganan stunting. Keterlibatan semua pihak diperlukan dengan menekankan tentang pentingnya pemenuhan gizi keluarga.

"Gizi keluarga harus dipenuhi. Bagaimana caranya. Ibu-ibu bisa dengan menanam sayuran di pekarangan rumah, menggunakan ember bekas dan lainnya. Juga pelihara ikan di kolam. Hasil panen itu selain itu dikonsumsi sendiri juga bisa dijual menambah pendapatan," ujarnya.

Pemkab Sukoharjo juga membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan pemberian makanan tambahan. "Kemarin ada daerah yang dapat penghargaan zero stunting dan saya ingin Sukoharjo seperti itu. Angka stunting kita terus turun dan sekarang 6,9 persen," lanjutnya.

Baca Juga: KOTAK Remake Lagu-Lagu Lama di #Kotakustik

Bupati meminta kepada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo kerja keras sampai zero stunting. Sebab di Kabupaten Sukoharjo saat ini masih ada temuan kasus stunting.

"Orang tua menjadi kunci penting dengan memberikan asupan tambahan gizi yang dibantu pemerintah," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo sudah melakukan upaya pada tahun 2023 menurunkan angka stunting. Kerja keras juga masih akan dilakukan pada tahun 2024 ini untuk menekan angka kasus stunting.

Perhatian Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas, karena stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia, sehingga dengan kata lain Kabupaten Sukoharjo masih mempunyai pekerjaan rumah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca Juga: DPRD Sukoharjo Minta Disdikbud dan Sekolah Evaluasi Kekurangan Siswa Baru, PPDB Offline harus Disosialisasikan

Stunting menjadi permasalahan yang harus ditanggulangi secara terpadu dan terintegrasi melalui kolaborasi semua pihak, pemerintah, pengusaha swasta, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling berperan adalah dimulai dari lingkungan keluarga dan masyarakat sebagai individu atau pribadi.

Caranya dengan membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang, baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak maupun kebahagiaan keluarga, mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi dan kualitas lingkungan.

"Penanganan stunting ini melibatkan semua pihak. Baik pemerintah, swasta dan orang tua. Bantuan sudah diberikan kepada keluarga dan diharapkan orang tua bisa meningkatkan gizi anak," lanjutnya.

Etik Suryani menjelaskan, berbagai bantuan penanganan kasus stunting seperti dilakukan dengan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang keberadaanya diperbanyak ditingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga: PSIM Buka Peluang Lawan Persis Solo di Ujicoba Pramusim, Begini Kata Manajer Tim

Halaman:

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB