solo

Kekerasan Seksual Anak Sudah Menguatirkan

Rabu, 24 Juli 2024 | 13:20 WIB
Kepala DP3AP2KB Karanganyar Rusmanto (foto:Abdul Alim)


Krjogja.com Karanganyar - Jumlah kasus kekerasan seksual pada anak mendominasi laporan yang ditangani Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Karanganyar, Jateng.

Pada 2023, instansi terkait mendapat 41 laporan dengan korban anak-anak berupa kekerasan fisik, kekerasan psikologis, kekerasan seksual dan perebutan hak asuh anak. Dari puluhan kasus itu, kekerasan seksual pada anak paling mendominasi. Kasus dugaan pelecehan seksual dan pencabulan seorang siswi pesantren di Kecamatan Jatipuro oleh oknum ustaz merupakan kasus menonjol di tahun tersebut. Kasusnya kini masih di persidangan.

Sedangkan pada tahun ini hingga pertengahan Juli 2024, dinas terkait mendapat laporan 21 kasus. Sama seperti tahun sebelumnya, kekerasan seksual pada anak masih mendominasi yakni 13 kasus.

Baca Juga: Catat, Inilah 7 Produk Komoditas yang Kena Bea Impor Tambahan

Kepala DP3AP2KB Karanganyar, Rusmanto mengatakan kasus kekerasan seksual pada anak yang ditanganinya di ranah pendampingan. Sedangkan ranah pidana ditangani Satreskrim Polres Karanganyar. Para korban kekerasan seksual itu semuanya gadis di bawah umur. Berdasarkan laporan dari pendamping korban, mereka diperlakukan tak senonoh oleh orang yang dikenalnya.

"Anak-anak itu (korban) dikasari secara seksual oleh orang yang dikenalnya. Tapi bukan anggota keluarga. Kebanyakan, kasus itu terjadi karena jauh dari pengawasan orangtua serta pengaruh pergaulan tidak sehat," kata Rusmanto, Selasa (23/7/2024).

Rusmanto mengatakan tingginya kasus kekerasan pada anak di Karanganyar jangan diartikan negatif. Justru, itu menunjukkan korban makin berani melapor dan membuka kesempatan pemerintah serta multistakeholder untuk melakukan pencegahan serta edukasi.

Baca Juga: Kejuaraan Indonesian Open, DIY Tambah 1 Emas dan Perak

Ketua Ketua Divisi Pelaporan dan Pendampingan P2TP2A Karanganyar Anastasia Sri Sudaryatni mengatakan kekerasan seksual pada anak, baik itu korban maupun pelaku di bawah umur, sama-sama terpengaruh buruk media sosial. Ia mendapati konten pornografi dan kekerasan seringkali muncul di aplikasi permainan maupun medsos di ponsel pintar.

"Tantangan terberat dalam perlindungan anak adalah teknologi. Anak-anak begitu mudah bisa mengakses konten belum saatnya mereka melihatnya, hanya dari iklan popup game dan aplikasi media sosial di hape," katanya. (Lim)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB