Krjogja.com Karanganyar - Tiga warga Kabupaten Karanganyar meninggal dunia akibat terinveksi bakteri leptospira di dalam kencing hewan pengerat. Angka kematian disebabkan bakteri ini tergolong tinggi. Berdasarkan catatan epidemologi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, kasus kematian tersebut mencapai 9,4 persen dari target kurang dari 1 persen. Angka itu terangkum hingga pekan ke-28 tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan tiga warga meninggal dunia akibat leptospirosis berasal dari Kecamatan Jaten, Jumapolo dan Gondangrejo. Di tiga kecamatan ini terdapat lebih dari lima kasus warga jatuh sakit akibat terinveksi leptospirosis. Bahkan di Jaten muncul 17 kasus di kurun waktu tersebut. Purwanti menyebut Karanganyar memiliki kasus lumayan tinggi penyakit ini, yakni lebih dari tiga kasus tiap 100 ribu penduduk.
"Kasus pesakitan dan kematian karena leptospirosis melebihi target. Ini baru pekan ke-28, tapi ada 3 kematian dan 33 kasus kesakitan," kata Purwati, Jumat (26/7).
Baca Juga: PPATK Catat Puluhan Ribu Anak Terlibat Prostitusi-Pornografi
Ia menyebut mereka yang sakit terdeteksi di fasilitas kesehatan tingkat I dan RS atau klinik rujukan. Kebanyakan pasien berjenis kelamin laki-laki dengan usia lebih dari 44 tahun. Dikatakan Purwati, mereka yang sering beraktivitas di ladang rawan terjangkit penyakit dari kencing tikus atau hewan pengerat lainnya ini.
"Penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. Gejalanya deman tinggi, pusing hingga muntah,"katanya.
Baca Juga: KPU Bantul Luncurkan Buku Profil Anggota DPRD Bantul Periode 2024- 2029
Ia menyarankan masyarakat yang bergejala segeramengakses layanan Kesehatan di fasilitas Kesehatan terdekat dan mencegah keterlambatan penanganan. Kemudian meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) apabila bersinggungan dengan tempat-tempat yang terindentifikasi sumber infeksi seperti sawah, peternakan, got/gorong-gorong, dan lokasi banjir. (Lim)