KRjogja.com, KARANGANYAR - Kampanye 'Kenyang Tanpa Nasi' terus digencarkan Pemkab Karanganyar ke masyarakat. Salah satunya di Pasar Sembako Murah dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 Pemprov Jawa Tengah yang berlangsung di pelataran Edupark Intanpari Karanganyar pada Kamis (8/8).
Para undangan disuguhi nasi kotak berisi sarapan. Sebagian tamu undangan tak menyangka yang disantapnya bukan nasi yang ditanak dari beras. Nasi yang disantapnya ternyata dari olahan jagung. Bentuk nasi seperti biasa dengan bulir-bulir lengket. Hanya saja warna kuning. Kebanyakan mengira itu nasi kuning.
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan nasi jagung dijamin mengenyangkan. Lauk pauk serta sayuran yang disajikan melengkapi kebutuhan nutrisi harian.
"Masalahnya, kita terlalu banyak mengonsumsi beras. Melebihi yang dibutuhkan. Pagi, siang, malam makannya nasi beras. Ini salah satu penyumbang inflasi. Apalagi, terlalu banyak konsumsi nasi juga enggak bagus bagi kesehatan. Kandungan gulanya tinggi," kata Titis.
Oleh sebab itu, kampanye diverensiasi pangan terutama pengganti beras terus digalakkan. Berbagai komoditas dikembangkan olahannya seperti singkong Jalaktowo. Jenis singkong asli Karanganyar ini dapat diolah menjadi aneka kudapan.
Sementara itu, warga menyerbu Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di pelataran kolam renang. Warga mayoritas emak-emak ini berburu sembako murah. GPM digelar secara serentak se-Jawa Tengah, yang pelaksanaannya dipusatkan di Kabupaten Blora.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Karanganyar Budi Sutrisno mengatakan antusias masyarakat sangat tinggi, terutama ibu-ibu rumah tangga. Mereka menyerbu gerakan pangan murah tersebut. Dia mengatakan kegiatan ini digelar Pemprov Jateng secara serentak di Jawa Tengah.
“GPM kali ini dalam rangka Hari Jadi Provinsi Jateng ke-79. Sedangkan pelaksanaan tingkat provinsi dipusatkan di Kabupaten Blora karena pekan lalu mengalami kenaikan tertinggi di Jateng,” kata dia.
Dia mengatakan dalam gelaran Gerakan Pangan Murah Pemprov Jateng tersebut disiapkan beras SPHP Bulog 300 sak beras masing-masing 5 kilogram (kg). Di mana harga per sak senilai Rp56.000. Kemudian 300 paket berisi satu kg gula pasir dan minyak goreng satu liter sebanyak 300. Paket tersebut dijual senilai Rp31.000. Lalu 250 paket beras Gapoktan dan aneka sayuran dari wilayah Segoro Gunung.
Dalam GPM ini, dia menambahkan, sekaligus dilaksanakan Kampanye Kenyang Tidak Harus Nasi yang merupakan program Pemkab Karanganyar. Program tersebut digaungkan untuk mendorong masyarakat mengurangi konsumsi beras dan mendiversifikasi dengan aneka pangan lokal.
“Semakin beragam masyarakat dalam pola konsumsi pangannya akan membuat masyarakat semakin sehat aktif dan produktif,” katanya. (Lim)