solo

Muncul Kasus PMK, Perdagangan Ternak dan Daging Sapi di Sukoharjo Masih Normal

Senin, 13 Januari 2025 | 13:40 WIB
Ternak sapi milik warga Sragen yang terkena serangan virus PMK  (foto:said masykuri)

KRjogja.com, SUKOHARJO - Munculnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi belum berpengaruh pada perdagangan. Sebab perdagangan hewan ternak dan daging sapi masih normal dipasaran. Permintaan dari masyarakat tetap stabil.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Senin (13/1) mengatakan, perdagangan hewan ternak sapi masih normal. Artinya antara permintaan dan penjualan masih stabil dari peternak sapi maupun pedagang hewan ternak sapi. Belum ada gejolak imbas dari merebaknya wabah PMK terhadap aktivitas perdagangan di Kabupaten Sukoharjo.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo melihat kondisi tersebut disebabkan karena Kabupaten Sukoharjo mampu swasembada ternak dan daging sapi sendiri. Jumlah populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo sangat melimpah sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Jumlah peternak sapi di Kabupaten Sukoharjo juga sangat banyak tersebar disejumlah wilayah. Hal ini berdampak besar pada peningkatan populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Sukoharjo.

"Jumlah ternak sapi dari luar daerah yang masuk ke Kabupaten Sukoharjo sedikit. Sebab populasi ternak sapi Kabupaten Sukoharjo sangat banyak dan tidak bergantung dari kiriman luar daerah. Kabupaten Sukoharjo mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lokal bahkan juga membantu memenuhi kebutuhan daerah lain," ujarnya.

Bagas menjelaskan, kondisi tersebut membuat Kabupaten Sukoharjo selalu tidak terpengaruh apabila ada serangan penyakit pada sapi di luar daerah. Sebab selain mampu memenuhi kebutuhan sediri dengan melimpahnya populasi ternak sapi, sistem proteksi dini sangat ketat sudah lama diterapkan terhadap peternak sapi di Kabupaten Sukoharjo agar sapi yang diternak tidak mudah terserang penyakit.

"Justru sapi dari peternak Sukoharjo banyak dikirim ke luar daerah untuk memenuhi kebutuhan beberapa daerah. Sapi ini dalam kondisi sehat dan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sangat ketat melakukan pengawasan. Tidak hanya sehat tapi juga menghasilkan sapi berkualitas. Dengan demikian mampu meningkatkan kesejahteraan peternak," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo tetap melakukan pengawasan penuh setelah muncul wabah PMK. Peternak dan pedagang hewan ternak sapi terus mendapat pendampingan.

"Banyak peternak sapi baru muncul di Sukoharjo. Ini juga kami awasi dan dampingi. Jangan sampai kecolongan mereka memasukan sapi dari luar daerah dalam kondisi sakit. Kami minta gunakan sapi indukan lokal dari Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo Iwan Setiyono mengatakan, pihaknya ikut memantau kondisi perdagangan daging sapi ditengah merebaknya wabah PMK pada hewan ternak sapi. Pemantauan sekarang diketahui kondisi perdagangan dan harga daging sapi masih normal. Tidak ada gejolak dengan kenaikan harga atau kelangkaan barang.

"Kami memantau dari sisi perdagangan daging sapi. Artinya sudah dalam bentuk daging. Sebab untuk hewan ternak sapi sudah dipantau dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. Pemantauan sekarang kondisi masih normal dan tidak ada gejolak ditengah wabah PMK," ujarnya.

Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo dalam pemantauan mendapati daging sapi yang dijual pedagang didapat dari peternak lokal di Kabupaten Sukoharjo. Daging sapi dipasok melalui rumah pemotongan hewan yang sudah memiliki kelengkapan perizinan.

"Artinya semua sudah sesuai ketentuan. Daging sapi yang dijual pedagang dalam kondisi sehat dan layak," lanjutnya.

Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terkait kewaspadaan wabah PMK. Sebab ditegaskan Iwan kedua organisasi perangkat daerah (OPD) ini saling terkait.

"Kami sudah berkoordinasi dan memang dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menyatakan belum ada temuan wabah PMK di Kabupaten Sukoharjo. Semua sudah diperketat pengawasannya," lanjutnya.

Iwan mengatakan, harga daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Sukoharjo masih stabil dikisaran Rp 100-Rp 120 ribu per kilogram. Stok daging sapi juga melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. (Mam)
 
 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB