solo

Kasus PMK Meluas, 5 Pasar Hewan di Sragen Ditutup

Kamis, 16 Januari 2025 | 11:50 WIB
Pemkab Sragen menutup Pasar Hewan Nglangon, Sragen, sebagai upaya pencegahan persebaran PMK (foto:said masykuri)

KRJogja.com - SRAGEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akhirnya mengambil kebijakan menutup lima pasar hewan selama dua pekan mendatang terhitung mulai Kamis (16/1/2025). Kebijakan ini diambil guna pencegahan persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang semakin meluas.

Selama penutupan, pasar hewan akan disemprot dengan disinfektan secara berkala. Jika nantinya situasi dan kondisi PMK di Sragen sudah membaik, maka awal Februari dimungkinkan pasar hewan bisa dibuka kembali.

Baca Juga: Kalender Jawa 16 Januari 2025 Lengkap Penjelasan Neptu Kamis Pon, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari dikonfirmasi wartawan mengungkapkan, pasar hewan di Sragen memang diputuskan untuk ditutup mulai Kamis guna pencegahan persebaran PMK. Apalagi kondisi pasar hewan memang juga sepi sejak maraknya kasus PMK.

Menurut Eka, penutupan pasar hewan secara sementara menjadi solusi untuk pencegahan PMK yang menyerang ternak utamanya sapi meluas. "Selama penutupan nanti ada penyemprotan disinfektan secara berkala. Ada dua pasar hewan besar, yakni di Sumberlawang dan Nglangon Sragen serta tiga pasar kambing, yakni di Sukodono, Tanon, dan Sambirejo. Semua ditutup," ujarnya.

Eka mengimbau kepada para peternak untuk aktif memperhatikan ternaknya masing-masing. Dia meminta kepada peternak jangan bergantung pada petugas peternakan tetapi para peternak sendiri juga aktif merawat sapi atau kambingnya dengan baik. Dia mengatakan kebersihan kandang dijaga, penyemprotan disinfektan rutin pada kaki sapi dan penyemprotan obat kumur pada mulutnya.

Baca Juga: Ormas MKGR DIY Usulkan Gandung Pardiman Kembali Menjadi Ketua DPD Golkar DIY Periode 2025-2030

"Sapi-sapi yang sakit itu disuapi, jangan dibiarkan. Ternak diberikan dengan makanan hijau, seperti rumput kalanjana. Peternak sudah paham hal itu," jelasnya.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKP3 Sragen Suparno menambahkan penutupan, pasar hewan di Sragen dilakukan 16-31 Januari 2025 untuk periode pertama. Penutupan pasar hewan dilakukan agar lalu lintas proses penyebaran PMK di Sragen dapat lebih terkendali.

Dia menerangkan selama ini DKP3 sudah menangani kasus PMK secara maksimal, mulai dari disinfeksi, vaksinasi, dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada semua lapisan masyarakat

"Setelah pasar hewan ditutup ada perlakuan tersendiri. Biasanya, setelah tutup secara periodik harus disinfeksi atau penyemprotan. Jangan sampai pasarnya ditutup, tapi justru orang-orang menitip sapi atau apa di pasar hewan, tetap tidak boleh. Tidak boleh ada transaksi di situ. Pada masa penutupan saat ini, kami butuh kedisiplinan bersama-sama karena dinas tidak bisa bekerja sendiri," harapnya.

Dia menjelaskan kalau dievaluasi, satu periode sampai nanti akhir Januari, dan trendnya bagus, mungkin nanti akan dibuka kembali. Dia memilih lihat situasi, tapi tren PMK secara umum di Jawa Tengah itu sudah mulai turun karena banyak yang sembuh.

"Kasus-kasus di wilayah perbatasan Jawa Timur, seperti di Sragen, Purwodadi, Blora itu yang tinggi kasusnya. Di peta Jawa Tengah, penyakit itu masuk zona cokelat warnanya. tapi yang di tengah-tengah kecil sekali. Total di Sragen PMK menyerang 1.354 sapi dan yang mati 122 ekor," tambahnya. (Sam)

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB