solo

Kemarau Panjang Ancam 17 Desa di Sukoharjo, Warga Terancam Krisis Air Bersih

Senin, 5 Mei 2025 | 13:30 WIB
Ilustrasi kekeringan


SUKOHARJO (KRjogja.com) – Sebanyak 17 desa di Sukoharjo masuk kategori rawan kekeringan saat musim kemarau. Dua pekan terakhir, suhu udara terus meningkat, membuat ketersediaan air bersih di wilayah perbukitan semakin menipis.

Meski saat ini stok air sumur dan penampungan warga masih aman, namun diperkirakan hanya bertahan satu hingga dua bulan ke depan.

Kepala BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (5/5), mengatakan wilayah paling rentan kekurangan air tersebar di tiga kecamatan: Weru, Bulu, dan Tawangsari.

"Cuaca panas membuat lingkungan kering. Debit air turun, sumur warga mulai surut," ujarnya.

Sebaran wilayah rawan kekeringan tertinggi berada di Kecamatan Weru dengan 12 desa terdampak, termasuk Karangtengah, Karangwuni, dan Jatingarang.

Sementara di Kecamatan Bulu, desa yang paling rawan adalah Kamal, Kunden, dan Puron. Dua desa lainnya berada di Kecamatan Tawangsari, yaitu Watubonang dan Pundungrejo.

BPBD memprediksi tiga desa di Bulu akan lebih dulu mengalami krisis air bersih jika suhu terus meningkat. Apalagi wilayah perbukitan di sana bergantung pada sumur dangkal, penampungan air hujan, dan jaringan Pamsimas.

"Pantauan kami, air sumur masih tersedia. Tapi jika cuaca makin panas, air cepat habis. Kami terus koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk monitoring," katanya.

Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Sukoharjo telah membangun sejumlah sumur dalam di beberapa titik rawan kekeringan. Proyek ini menjadi program jangka panjang untuk menjamin pasokan air bersih rumah tangga dan pertanian.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan pembangunan sumur dalam menjadi prioritas, terutama di daerah rawan kekeringan.

"Sudah ada sumur untuk pertanian, dan ke depan akan ditambah untuk konsumsi rumah tangga," katanya.

Etik juga meminta seluruh OPD terlibat aktif memantau wilayah dan merancang program penyediaan air yang menyasar kebutuhan warga. Pemerintah desa diminta mengajukan usulan lokasi sumur agar bisa ditindaklanjuti.

"Kami ingin seluruh kebutuhan air rumah tangga dan pertanian bisa terpenuhi. Ini upaya konkret untuk mengurangi ketergantungan warga terhadap bantuan air bersih di musim kemarau," tandasnya. (Mam)

 

Tags

Terkini

KNPI Sragen Prihatin, Slogan Sragen The Land of Mendeman

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:10 WIB

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB