solo

DPU Sragen Bikin Gebrakan Program Adopsi Jalan

Minggu, 6 Juli 2025 | 13:15 WIB
Kepala DPU Sragen Albert Pramono Soesanto menjelaskan tentang Program Adopsi Jalan di Kantor DPU Sragen (foto: said masykuri)

Krjogja.com - SRAGEN - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen menggagas inovasi untuk mengatasi masalah jalan rusak yang dinamai Program Adopsi Jalan. Program ini menekankan penguatan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menjaga kualitas infrastruktur jalan.

Lewat Program Adopsi Jalan, partisipasi publik dalam pemeliharaan jalan diharapkan meningkat sehingga bisa mempercepat penanganan kerusakan serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas umum. Kepala DPU Sragen, Albert Pramono Soesanto Minggu (6/7/2025) mengatakan, masyarakat berperan penting dalam pemeliharaan kualitas jalan di Sragen, mengingat kondisi jalan mantap di Sragen setiap tahun menurun.

Baca Juga: Tongkat Komando Kodam IV/Diponegoro Resmi Dipegang oleh Mayjen TNI Achiruddin

Albert menyebut jumlah jalan mantap per akhir 2024 mencapai 88,36% dan hingga Juli 2025 ini kondisi jalan mantap turun 2% menjadi 86,16% karena kegiatan rekonstruksi, rehabilitasi, dan pemeliharaan jalan belum berjalan. Kondisi jalan tidak mantap di Sragen naik dari 11,4% menjadi 13,82%.

Albert mengoptimalkan aplikasi digital Patriot Sragen untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas jalan lewat Program Adopsi Jalan. Masyarakat bisa melakukan pemeliharaan rutin jalan, seperti membersihan saluran air, menjaga bahu jalan, melaporkan kerusakan jalan lewat aplikasi Patriot Sragen, memberi bantuan berupa tenaga dan bahan pemeliharaan jalan, serta melaksanakan perbaikan ringan melalui kelompok peduli jalan di desa/kelurahan dengan pendampingan teknis dari DPU.

Sebagai penguatan respon cepat terhadap pemeliharaan jalan, Albert menyampaikan DPU Sragen meluncurkan Sragen Road Care (SRC) berbasis wilayah sebagai pengembangan dari Unit Reaksi Cepat (URC). Tim ini bertugas untuk menindaklanjuti aduan masyarakat secara sigap terkait dengan jalan rusak.

Baca Juga: Pengambilan Air Tuk Sikopyah, Wujud Syukur dan Cinta Alam Warga di Lereng Gunung Slamet

“SRC ini bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Jaga Jalan (Pokmas JJ) dan dinas teknis untuk memastikan perbaikan jalan agar dapat dilakukan secara efisien. Pada program inilah terbuka ruang partisipasi dari dunia usaha melalui skema CSR (corporate social responsibility)," jelas Albert.

Perusahaan bisa mengadopsi jalan tertentu dengan memberi dukungan berupa material, tenaga kerja, atau logistik lainnya. Belakangan dunia usaha mulai menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemeliharaan jalan lewat CSR.

Albert menyinggung adanya pemeliharaan ruas Jalan Kedungwaduk-Gebang, penghubung Kecamatan Karangmalang-Masaran, yang sempat ditanami pohon pisang itu merupakan bentuk kolaborasi antara DPU, Pemerintah Desa, dan masyarakat dalam penanganan sementara berupa pengurukan pasir dan batu yang dipadatkan.

Dia mengatakan masyarakat berpartisipasi dalam kerja bakti bersama petugas DPU. Kemudian dunia usaha, menyediakan material pemeliharaan jalan serta penggunaan alat berat oleh DPU.

"Tantangan berat bagi kami dalam Program Adopsi Jalan ini terletak pada usaha membangun kemitraan dengan swasta atau dunia usaha karena mereka memiliki perhitungan tertentu. Sebenarnya perusahaan sendiri punya alokasi dana CSR. Kadang kerja sama mereka dengan desa ketika meminta bantuan perbaikan jalan dan sebagainya," tambahnya.

Albert sudah menyiapkan regulasi atas Program Adopsi Jalan berupa Peraturan Bupati Sragen. Dia menyadari ada perusahaan yang kurang memberi respon positif tetapi mereka meminta detail programnya untuk mengetahui kebutuhan program. (Sam)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB